Waktu-waktu terkabulnya doa

Dalam ajaran Islam, terdapat waktu-waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa karena diyakini bahwa doa yang dipanjatkan pada saat-saat tersebut memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Al-Qur’an dan Hadis menjelaskan pentingnya memahami waktu-waktu mustajab ini, sehingga umat Islam bisa memanfaatkannya untuk memohon kepada Allah dengan harapan yang lebih besar.

Berikut adalah delapan waktu yang dianjurkan untuk berdoa, sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis:

1. Sebelum Salam pada Shalat Wajib

Setiap Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa sebelum mengakhiri shalat wajib dengan salam. Rasulullah SAW bersabda:

“Lalu hendaknya dia memilih doa apa saja yang dia kehendaki.” (HR. Bukhari)

Ini menunjukkan bahwa sebelum salam merupakan waktu yang baik untuk berdoa. Saat itu, kita dalam keadaan dekat dengan Allah SWT karena baru saja melaksanakan ibadah shalat, sehingga doa lebih mungkin dikabulkan.

2. Ketika Sahur atau Sepertiga Malam Terakhir

Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa. Allah SWT turun ke langit dunia pada waktu ini dan mengabulkan doa hamba-Nya yang memohon. Rasulullah SAW bersabda:

“Rabb kita turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir dan berkata, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampunan, akan Aku ampuni.'” (HR. Bukhari dan Muslim)

Waktu sahur, yang merupakan bagian dari sepertiga malam, juga merupakan saat yang mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu, memanfaatkan waktu sahur tidak hanya untuk makan tetapi juga untuk berdoa sangat dianjurkan.

Baca Juga:  Titik Akhir Tugas Kita sebagai Khalifah

3. Ketika Berbuka Puasa

Berbuka puasa adalah salah satu momen yang sangat dianjurkan untuk berdoa. Doa orang yang berpuasa memiliki keistimewaan di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

“Ada tiga doa yang tidak tertolak: doa orang tua terhadap anaknya, doa orang yang berpuasa ketika berbuka, dan doa orang yang sedang bepergian.” (HR. Tirmidzi)

Saat berbuka, kita dalam keadaan fitrah setelah seharian berpuasa, sehingga doa yang dipanjatkan memiliki kemungkinan lebih besar untuk diterima.

4. Di Antara Adzan dan Iqamah

Waktu antara adzan dan iqamah juga merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda:

“Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Pada waktu ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, karena saat ini termasuk waktu yang diberkahi.

5. Ketika Sujud dalam Shalat

Sujud adalah salah satu momen dalam shalat di mana seorang hamba berada dalam keadaan paling dekat dengan Allah SWT. Dalam Hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabb-nya adalah ketika ia sujud. Maka perbanyaklah doa.” (HR. Muslim)

Doa yang dipanjatkan ketika sujud memiliki keistimewaan karena pada saat itu kita merendahkan diri di hadapan Allah, menunjukkan kerendahan hati dan ketundukan yang mendalam.

6. Di Hari Jum’at

Hari Jum’at adalah hari yang penuh dengan berkah, dan salah satu waktu yang paling mustajab untuk berdoa adalah pada hari ini. Rasulullah SAW bersabda:

“Pada hari Jum’at terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim memohon kebaikan kepada Allah ketika itu, melainkan Allah akan mengabulkan permohonannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Menurut beberapa ulama, waktu yang mustajab itu adalah ketika imam sedang duduk di antara dua khutbah atau setelah ashar.

Baca Juga:  Mengelola Konflik Dalam Masyarakat Muslim: Pendekatan Islami

7. Ketika Turun Hujan

Turunnya hujan juga dianggap sebagai salah satu waktu yang sangat baik untuk berdoa. Dalam sebuah Hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Carilah doa mustajab pada tiga keadaan: ketika bertemunya dua pasukan (dalam peperangan), ketika shalat dilaksanakan, dan ketika hujan turun.” (HR. Abu Dawud)

Pada saat hujan turun, rahmat Allah sedang turun bersama air hujan, sehingga memperbanyak doa saat itu sangat dianjurkan.

8. Ketika Minum Air Zam-Zam

Air zam-zam memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda tentang air zam-zam:

“Air zam-zam itu sesuai dengan niat peminumnya.” (HR. Ibnu Majah)

Artinya, ketika seseorang minum air zam-zam dan berdoa, niat dan doanya dapat diijabah oleh Allah SWT. Oleh karena itu, saat minum air zam-zam, sangat disarankan untuk memanjatkan doa dengan niat yang baik.

Memanfaatkan waktu-waktu mustajab untuk berdoa adalah salah satu cara yang diajarkan oleh Rasulullah SAW agar doa-doa kita lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan memahami waktu-waktu ini, seorang Muslim dapat meningkatkan kualitas doanya dan lebih yakin bahwa Allah SWT akan mengabulkan setiap permohonan yang dipanjatkan pada waktu yang tepat.