Tafsir Surah Ali-Imran Ayat 186 oleh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di

Surah Ali-Imran, ayat 186 merupakan salah satu ayat yang mengandung pesan mendalam mengenai ujian dan kesabaran bagi umat Islam. Ayat ini memberikan panduan dan penguatan bagi umat Muslim dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan yang datang dalam kehidupan. Seri Tafsir kali ini kita kembali belajar Tafsir dari Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, seorang ulama terkenal dengan karya-karya tafsirnya, memberikan pemahaman yang mendalam tentang ayat ini.

۞ لَتُبْلَوُنَّ فِيْٓ اَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْۗ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا اَذًى كَثِيْرًاۗ وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ ۝١٨٦

“Kalian pasti akan diuji pada harta dan diri kalian. Dan kalian pasti akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kalian dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah. Jika kalian bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.” (QS. Ali-Imran: 186)

Tafsir Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di

Ujian dalam Kehidupan

Dalam tafsirnya, As-Sa’di menjelaskan bahwa Allah SWT menegaskan kepada umat Islam bahwa mereka pasti akan diuji dalam kehidupan. Ujian ini bisa berupa kehilangan harta, kesehatan, dan berbagai kesulitan lainnya. Ujian adalah bagian dari ketetapan Allah untuk menguji iman dan kesabaran hamba-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. Al-Ankabut: 2)

Baca Juga:  Inti Kehidupan Dunia
Mendengar Hal yang Menyakitkan

As-Sa’di juga menyoroti bagian ayat yang menyebutkan tentang mendengar hal yang menyakitkan dari orang-orang yang diberi Kitab dan orang-orang musyrik. Ini merujuk pada gangguan verbal, ejekan, dan fitnah yang mungkin diterima oleh umat Islam dari kaum Yahudi, Nasrani, dan orang-orang musyrik. Allah mengingatkan umat-Nya untuk tetap tabah dan tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif tersebut.

Kesabaran dan Ketakwaan

Salah satu poin utama dalam tafsir As-Sa’di adalah pentingnya kesabaran dan ketakwaan dalam menghadapi ujian. Kesabaran adalah kunci untuk menghadapi segala bentuk kesulitan dan penderitaan. Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS. Ali-Imran: 200)

Ketakwaan adalah menjaga diri dari segala bentuk kemaksiatan dan selalu berada dalam ketaatan kepada Allah. Dengan memiliki kesabaran dan ketakwaan, seorang Muslim akan mampu menghadapi berbagai ujian dengan tenang dan kuat.

Urgensi Kesabaran dan Ketakwaan

Menurut As-Sa’di, kesabaran dan ketakwaan bukan hanya sekedar sikap yang dianjurkan, tetapi merupakan urusan yang sangat penting dan mendasar dalam kehidupan seorang Muslim. Kedua sikap ini menunjukkan ketundukan dan kepatuhan kepada Allah serta keyakinan bahwa segala ujian yang dihadapi adalah bagian dari takdir yang telah ditentukan oleh-Nya.

Surah Ali-Imran ayat 186 mengandung pelajaran penting bagi umat Islam tentang bagaimana menghadapi ujian dalam kehidupan. Tafsir dari Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di menekankan bahwa kesabaran dan ketakwaan adalah kunci untuk menghadapi segala bentuk cobaan dengan tenang dan tabah. Ujian dalam bentuk kehilangan harta, kesehatan, dan gangguan verbal adalah bagian dari ketetapan Allah untuk menguji iman dan kesabaran hamba-Nya. Dengan kesabaran dan ketakwaan, umat Islam dapat meraih keberuntungan dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Baca Juga:  Optimis Kepada Takdir yang Diberikan Allah

Semoga penjelasan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang Surah Ali-Imran ayat 186 dan mendorong kita semua untuk selalu bersabar dan bertakwa dalam menghadapi segala ujian hidup. Wallahu a’lam.