Success Can (Not) Wait: Kejar Kesuksesan dengan Prioritas Akhirat

Kesuksesan sering kali dianggap sebagai pencapaian materi atau karir yang cemerlang. Namun, dalam pandangan Islam, kesuksesan tidak hanya dinilai dari aspek duniawi. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri dalam ceramahnya menjelaskan bahwa kesuksesan sejati adalah ketika seorang Muslim mampu menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya dengan baik, sekaligus meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Tema ini ia ungkapkan dalam ceramahnya berjudul “Success Can (Not) Wait”.

Kesuksesan Sejati dalam Pandangan Al-Qur’an

Al-Qur’an memberikan petunjuk jelas mengenai apa itu kesuksesan sejati. Kesuksesan bukan hanya terkait dengan kekayaan atau jabatan, melainkan bagaimana kita memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah SWT untuk beribadah dan berbuat kebaikan. Salah satu ayat yang mengingatkan umat Islam tentang urgensi mengejar kesuksesan akhirat adalah dalam Surah Al-Mu’minun ayat 1-2:

“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya.” (QS. Al-Mu’minun: 1-2)

Ayat ini menjelaskan bahwa keberuntungan atau kesuksesan sejati diraih oleh orang-orang yang khusyuk dalam beribadah, terutama shalat. Dalam konteks Success Can (Not) Wait, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan bahwa menunda-nunda amal ibadah karena kesibukan duniawi adalah kesalahan besar. Sebaliknya, kita harus segera bertindak untuk meraih ridha Allah melalui amal saleh.

Kesuksesan Dunia yang Tak Dapat Menunggu

Sering kali, kita terjebak dalam pola pikir bahwa urusan akhirat bisa ditunda, sementara kesuksesan dunia harus dikejar secepat mungkin. Padahal, sebaliknya, waktu yang kita miliki di dunia ini sangatlah terbatas. Rasulullah SAW bersabda:

“Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: mudamu sebelum datang tuamu, sehatmu sebelum datang sakitmu, kayamu sebelum datang miskinmu, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Al-Hakim)

Baca Juga:  3 Kunci Kehidupan

Hadis ini sangat relevan dengan pesan yang disampaikan Ustadz Muhammad Nurul Dzikri, bahwa waktu adalah aset berharga yang tidak boleh disia-siakan. Seseorang harus mengejar kebaikan dan berusaha mengumpulkan amal sebanyak-banyaknya sebelum kesempatan itu hilang. Kesuksesan dunia memang perlu diraih, tetapi tidak dengan mengorbankan waktu dan kesempatan untuk beribadah.

Menyeimbangkan Antara Dunia dan Akhirat

Dalam Surah Al-Qasas ayat 77, Allah SWT berfirman:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia.” (QS. Al-Qasas: 77)

Ayat ini memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana seorang Muslim harus menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat. Islam tidak melarang umatnya untuk mengejar kesuksesan dunia, tetapi kesuksesan tersebut harus disertai dengan niat yang lurus dan tidak melupakan akhirat. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menegaskan bahwa setiap Muslim harus menempatkan akhirat sebagai prioritas utama, sementara dunia adalah sarana untuk mencapai kebahagiaan di akhirat.

Kesuksesan yang Sesungguhnya Tidak Bisa Ditunda

Dalam ceramahnya, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri juga menekankan pentingnya niat dan tindakan yang segera dalam hal ibadah. Menunda-nunda shalat, menunda bersedekah, atau menunda berbuat kebaikan adalah kesalahan besar yang sering kali dilakukan karena alasan kesibukan dunia. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

“Tunda-tunda adalah dari setan, dan ketergesaan adalah dari Allah.”

Pesan ini sangat relevan dengan konsep “Success Can (Not) Wait”. Kesuksesan akhirat tidak boleh ditunda, karena kita tidak pernah tahu kapan waktu kita di dunia ini akan berakhir. Sebagaimana yang tertulis dalam Al-Qur’an, Allah SWT sering kali mengingatkan kita bahwa kematian bisa datang kapan saja, tanpa peringatan.

Baca Juga:  Wanita Belum Memiliki Keturunan, Apakah Kedudukan dalam Al-Qur'an Berbeda

Langkah-Langkah Meraih Kesuksesan Sejati

Ustadz Muhammad Nurul Dzikri memberikan beberapa nasihat penting bagi siapa saja yang ingin meraih kesuksesan dunia dan akhirat dengan cara yang benar:

  1. Perbaiki Niat: Kesuksesan sejati dimulai dengan niat yang lurus. Jika kita mengejar kesuksesan dunia hanya untuk status sosial atau kepentingan pribadi, maka itu adalah kesuksesan yang semu. Namun, jika kita niatkan untuk mencari ridha Allah, maka keberkahan akan menyertai usaha kita.
  2. Segera Bertindak: Jangan menunda-nunda ibadah dan amal kebaikan. Seperti yang dijelaskan dalam ceramahnya, menunggu hingga semua urusan dunia selesai adalah jebakan yang akan menjauhkan kita dari kesuksesan akhirat.
  3. Prioritaskan Akhirat: Kesuksesan dunia adalah sementara, sementara kesuksesan akhirat adalah abadi. Prioritaskan ibadah dan amal saleh dalam setiap kesempatan.
  4. Tetap Seimbang: Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Qasas ayat 77, jangan melupakan urusan dunia, tetapi gunakan dunia sebagai sarana untuk mencapai akhirat. Lakukan yang terbaik di dunia, tetapi tetap fokus pada tujuan akhir kita.

Success Can (Not) Wait adalah pengingat penting bagi kita semua untuk tidak menunda-nunda berbuat kebaikan dan ibadah. Kesuksesan sejati adalah ketika kita mampu menyeimbangkan antara dunia dan akhirat, dengan prioritas yang benar. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menekankan bahwa kesuksesan akhirat tidak bisa ditunda, karena waktu terus berjalan dan kematian bisa datang kapan saja.

Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Asr:

“Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-Asr: 1-3)

Kesuksesan dunia dan akhirat adalah tujuan kita, namun yang harus selalu diingat adalah bahwa kesuksesan akhirat adalah yang terpenting, dan tidak bisa ditunggu.