Sesibuk itukah kita mencari Nikmat Allah?

Dalam kehidupan modern yang penuh dengan kesibukan dan rutinitas, sering kali kita lupa untuk merenungkan dan mensyukuri nikmat-nikmat yang telah Allah berikan. Kesibukan sehari-hari, baik dalam urusan pekerjaan, keluarga, maupun hal-hal duniawi lainnya, dapat membuat kita lalai dan kurang peka terhadap betapa banyaknya karunia yang telah Allah berikan. Ustadz Adi Hidayat dalam kajian beliau mengajak kita untuk merenungkan, sesibuk itukah kita hingga lupa mencari dan mensyukuri nikmat Allah?

Nikmat Allah yang Tak Terhitung

Allah SWT telah memberikan begitu banyak nikmat kepada kita, yang terkadang kita lupa untuk mensyukurinya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”
(QS. Ibrahim: 34)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa nikmat yang Allah berikan begitu banyak dan beragam, hingga kita tidak mampu untuk menghitungnya. Mulai dari nikmat kesehatan, rezeki, hingga nikmat iman dan Islam yang sering kali kita abaikan dalam kesibukan sehari-hari.

Menyeimbangkan Kesibukan Dunia dan Akhirat

Dalam kehidupan sehari-hari, kesibukan memang tidak bisa dihindari. Namun, penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan antara urusan duniawi dan akhirat. Ustadz Adi Hidayat dalam kajian beliau menekankan bahwa meskipun kita sibuk dengan urusan dunia, kita tidak boleh melupakan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

“Berusahalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan berusahalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok.”
(HR. Ahmad dan Ibn Majah)

Hadis ini mengajarkan kita untuk tetap bekerja keras dalam urusan dunia, namun jangan pernah melupakan akhirat. Keseimbangan inilah yang harus kita jaga, agar kita tidak terjebak dalam kesibukan yang melalaikan dari mengingat Allah dan mensyukuri nikmat-Nya.

Baca Juga:  Maksiat, Menyesal, Terus Maksiat Lagi?

Mensyukuri Nikmat dengan Amal Shaleh

Mensyukuri nikmat Allah tidak hanya dengan lisan, tetapi juga dengan perbuatan. Salah satu cara untuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan memperbanyak amal shaleh. Allah berfirman:

“Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”
(QS. Saba: 13)

Ayat ini menunjukkan bahwa amal shaleh adalah bentuk syukur yang nyata kepada Allah. Dalam kesibukan kita, jangan lupa untuk tetap meluangkan waktu untuk beribadah, bersedekah, dan membantu sesama. Itulah cara terbaik untuk mensyukuri nikmat Allah.

Jangan Lupa Berdzikir dan Berdoa

Selain amal shaleh, berdzikir dan berdoa adalah cara lain untuk tetap mengingat Allah di tengah kesibukan. Ustadz Adi Hidayat sering kali mengingatkan pentingnya berdzikir dan berdoa sebagai bentuk rasa syukur dan pengakuan kita atas nikmat Allah. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat-Nya.”
(HR. Tirmidzi)

Dengan berdzikir dan berdoa, kita tidak hanya mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, tetapi juga memohon agar Allah senantiasa memberikan nikmat dan rahmat-Nya kepada kita.

Dalam kehidupan yang penuh dengan kesibukan, penting bagi kita untuk tetap mengingat dan mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Jangan biarkan kesibukan duniawi melalaikan kita dari mengingat Allah dan mensyukuri karunia-Nya. Melalui amal shaleh, dzikir, dan doa, kita dapat menjaga hubungan yang baik dengan Allah dan senantiasa berada dalam lindungan-Nya. Mari kita refleksikan, sesibuk itukah kita hingga melupakan nikmat Allah? Dan mari kita perbaiki diri dengan selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita dan ajak sanak saudara kita seiman untuk terus mendekat kepada Allah SWT dengan cara bersyukur.