Seri Wali Songo : Sunan Ampel (Raden Rahmat)

 Sunan Ampel (Raden Rahmat) yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Surabaya dan sekitarnya.

Seri Wali Songo yang kedua kali ini, mari kita mengenal lebih lanjut tentang Sunan Ampel atau Raden Rahmat.

Pengenalan: Raden Rahmat atau yang lebih dikenal dengan nama Sunan Ampel, adalah salah satu dari Wali Songo yang paling berpengaruh dalam penyebaran Islam di Jawa. Beliau lahir di Champa, Vietnam, pada awal abad ke-15. Sunan Ampel datang ke Jawa pada pertengahan abad ke-15 dan menetap di Surabaya. Beliau mendirikan pesantren di Ampel Denta yang kemudian menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa Timur. Sunan Ampel adalah putra dari Maulana Malik Ibrahim, salah satu tokoh penting dalam penyebaran Islam di Nusantara, sehingga ia memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat sejak kecil.

Metode Dakwah: Nilai penting yang diangkat oleh Sunan Ampel adalah pendidikan. Beliau percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam. Oleh karena itu, beliau mendirikan pesantren Ampel Denta yang menjadi model pendidikan Islam yang menghasilkan banyak ulama dan pemimpin Islam di Jawa. Pesantren ini tidak hanya mengajarkan ilmu agama tetapi juga ilmu umum, yang bertujuan untuk menghasilkan generasi yang berpengetahuan luas dan mampu menghadapi tantangan zaman. Sistem pendidikan yang diterapkan oleh Sunan Ampel menekankan pentingnya belajar, baik ilmu agama maupun ilmu umum, serta praktik ibadah yang benar dan pengembangan akhlak yang mulia.

sumber ilustrasi Sunan Ampel : Wikipedia

Pengaruh Sosial: Selain berperan dalam pendidikan, Sunan Ampel juga memainkan peran penting dalam reformasi sosial di Jawa. Beliau mendorong masyarakat untuk meninggalkan praktik-praktik yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, seperti judi, minum minuman keras, dan berbagai bentuk kemusyrikan. Melalui pendekatan yang bijaksana dan toleran, Sunan Ampel berhasil mengubah banyak aspek kehidupan sosial di Jawa tanpa menimbulkan konflik. Beliau juga terlibat dalam mediasi berbagai konflik lokal dan memberikan nasihat yang bijak untuk menyelesaikan perselisihan. Pengaruhnya yang kuat dan pendekatan yang lembut membuat masyarakat dengan mudah menerima nasihat dan ajaran-ajarannya.

Baca Juga:  35 Amal Pelebur Dosa #15: Musibah yang Menimpa Seorang Muslim

Warisan Spiritual: Warisan spiritual Sunan Ampel sangat mendalam dan berdampak luas. Beliau mengajarkan pentingnya kesederhanaan, ketekunan, dan kebersihan hati dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim. Menurutnya, kebersihan lahir dan batin adalah refleksi dari keimanan seseorang. Kesederhanaan dalam hidup dan ketulusan dalam beribadah merupakan pilar utama dalam ajaran Sunan Ampel. Beliau juga menekankan pentingnya zikir dan doa sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ajaran-ajaran ini menjadi fondasi bagi perkembangan Islam yang moderat dan berakhlak mulia di Jawa. Nilai-nilai tersebut tetap relevan dan dihormati oleh masyarakat Muslim di Jawa hingga kini.

Akhir Hidup dan Peninggalan: Sunan Ampel meninggal pada tahun 1481 dan dimakamkan di dekat pesantren yang beliau dirikan di Surabaya. Makamnya kini menjadi salah satu tempat ziarah yang paling dihormati di Jawa Timur, sering dikunjungi oleh umat Muslim yang ingin menghormati jasa-jasanya dalam penyebaran Islam. Warisannya tetap hidup melalui pesantren yang terus beroperasi hingga kini dan melalui ajaran-ajarannya yang menjadi bagian integral dari budaya Islam di Jawa. Pesantren Ampel Denta terus menghasilkan ulama dan cendekiawan yang berkontribusi besar dalam pengembangan Islam di Indonesia. Ajaran dan nilai-nilai yang diwariskan oleh Sunan Ampel juga terus menjadi pedoman bagi generasi berikutnya dalam menjalankan kehidupan yang Islami dan bermartabat.