Seri 8 Pintu Surga dalam Islam : Bab Khazhiminal Ghaiza

Al - Qur'an, Islam74 Dilihat

Dalam Islam, menahan amarah adalah salah satu perilaku yang sangat dianjurkan. Allah SWT dan Rasulullah SAW memberikan banyak dorongan kepada umat-Nya untuk senantiasa menahan diri dari amarah, karena amarah adalah salah satu sifat yang dapat membawa kepada perbuatan dosa. Selain itu, hal tersebut dapat membuka salah satu pintu Surga yakni dalam bab Khazhiminal Ghaiza (Pintu Orang yang Menahan Amarah) yang menjadi salah satu seri 8 Pintu Surga kali ini.

Dasar Al-Qur’an dan Hadis

Salah satu ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang menahan amarah terdapat dalam Surah Ali ‘Imran ayat 134:

“yaitu orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali ‘Imran: 134)

Dalam hadis, Rasulullah SAW juga mengajarkan tentang pentingnya menahan amarah:

“Orang kuat itu bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Keutamaan Menahan Amarah

Menahan amarah bukan hanya menjauhkan kita dari perbuatan dosa, tetapi juga mendekatkan kita kepada rahmat Allah SWT. Menahan amarah berarti kita berusaha untuk tetap tenang dan berpikir jernih dalam menghadapi situasi yang memicu emosi negatif. Ini juga merupakan bagian dari kesabaran yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Menahan amarah adalah tindakan mulia dalam Islam dan memiliki beberapa keutamaan sesuai dengan hadis. Berikut adalah tujuh keutamaan menahan amarah yang disebutkan:

  1. Mendapatkan Pahala yang Besar: Orang yang menahan amarah akan diberi pahala besar oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang menahan kemarahannya, niscaya Allah menahan siksa-Nya daripadanya, dan siapa saja yang mengemukakan alasannya kepada Rabbnya, niscaya Allah menerima alasannya, dan siapa saja yang menyimpan lidahnya, niscaya Allah menutupi auratnya (segala sesuatu, yang dianggap malu). (HR Thabrani dan lainnya)
  2. Dijauhkan dari Api Neraka: Rasulullah SAW bersabda bahwa menahan amarah dapat menjauhkan seseorang dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang yang kuat di antara kalian adalah orang yang dapat mengalahkan hawa nafsunya ketika marah, dan orang yang paling santun di antara engkau adalah orang yang memaafkan ketika mampu.” (HR Ibnu ad-Dunya dan lainnya)
  3. Dikasihi Allah: Allah mencintai orang yang bisa menahan amarahnya. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang menahan marah di mana seandainya ia mau melaksanakannya, maka ia dapat melaksanakannya, niscaya Allah memenuhi kalbunya dengan keridhaan pada hari Kiamat.”
  4. Menjadi Orang yang Kuat: Menurut Rasulullah SAW, orang yang kuat adalah orang yang bisa mengendalikan amarahnya. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang hamba meneguk tegukan yang lebih besar pahalanya daripada seteguk kemarahan yang ditahannya karena mengharapkan keridhaan Allah.” (HR Ibnu Majah)
  5. Mendapatkan Surga: Menahan amarah dapat menjadi sebab masuk surga. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya neraka Jahannam mempunyai pintu yang tidak memasukinya kecuali orang yang sembuh kemarahannya dengan perbuatan maksiat kepada Allah Ta’ala.”
  6. Memiliki Hati yang Tenang: Menahan amarah membuat hati menjadi lebih tenang dan damai.Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada tegukan yang lebih disukai oleh Allah SWT daripada tegukan kemarahan yang ditahan oleh seorang hamba. Dan tidaklah seorang hamba menahannya, kecuali Allah memenuhi kalbunya dengan keimanan.” (HR Ibnu ad-Dunya)
  7. Menjaga Hubungan Sosial: Dengan menahan amarah, hubungan dengan orang lain menjadi lebih harmonis dan baik. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja menahan kemarahan, sedang ia mampu melaksanakannya, maka Allah memanggilnya di hadapan makhluk-makhluk dan Dia menyuruhnya memilih mana bidadari yang dikehendaki.”
Baca Juga:  Tanda-Tanda Kenikmatan Iman

Setiap keutamaan ini didasarkan pada ajaran dan hadis dari Rasulullah SAW yang menunjukkan betapa pentingnya menahan amarah dalam kehidupan seorang Muslim.

Cara Menahan dan Mengola Amarah

  1. Ingat kepada Allah: Mengingat Allah ketika marah dapat membantu menenangkan hati dan pikiran. Dengan mengingat Allah, kita akan merasa lebih tenang dan dapat berpikir dengan lebih jernih.
  2. Diam dan Jaga Lisan: Ketika marah, lebih baik diam dan tidak berkata apapun yang dapat menambah buruk situasi.
  3. Mengubah Posisi: Mengubah posisi tubuh ketika marah, seperti duduk jika berdiri, atau berbaring jika duduk, dapat membantu meredakan amarah.
  4. Wudhu: Berwudhu dapat membantu menenangkan hati karena wudhu memiliki efek menenangkan dan menyegarkan.

Menahan amarah adalah salah satu sifat yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan menahan amarah, kita dapat menjaga diri dari perbuatan dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita semua dapat menjadi hamba yang mampu mengendalikan amarah dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.