Kaum Anshar adalah sekelompok sahabat Rasulullah ﷺ yang tinggal di Madinah dan terkenal karena keimanan serta ketulusan mereka dalam membantu kaum Muhajirin (para sahabat yang hijrah dari Mekkah). Amalan mereka menjadi contoh teladan bagi umat Islam sepanjang masa. Ustadz Adi Hidayat dalam salah satu kajiannya membahas rahasia amalan kaum Anshar yang bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang amalan kaum Anshar yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadis, serta bagaimana kita bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Mendahulukan Saudara Muslim dari Diri Sendiri

Salah satu amalan kaum Anshar yang paling menonjol adalah sifat mereka yang selalu mengutamakan saudaranya sesama Muslim di atas kebutuhan pribadi. Mereka memberikan pertolongan tanpa mengharapkan imbalan, bahkan dalam kondisi mereka sendiri membutuhkan. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka juga memerlukan. Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 9)

Ayat ini menggambarkan sikap kaum Anshar yang rela berbagi meskipun dalam keadaan kekurangan. Mereka lebih mementingkan saudaranya dan menunjukkan sikap ikhlas yang luar biasa. Ini adalah salah satu rahasia terbesar dari amalan kaum Anshar yang perlu kita contoh.

2. Mengutamakan Persaudaraan di Atas Segala Hal

Ketika kaum Muhajirin tiba di Madinah, kaum Anshar menyambut mereka dengan tangan terbuka. Mereka tidak hanya memberi tempat tinggal dan makanan, tetapi juga menawarkan harta benda mereka untuk dibagi. Rasulullah ﷺ mengikat persaudaraan antara kaum Muhajirin dan Anshar, yang disebut “muakhah”, yang menandakan betapa pentingnya persaudaraan dalam Islam.

Baca Juga:  Ciri Orang yang Memiliki Tanda Kenikmatan Iman

Dalam sebuah Hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Perumpamaan kaum mukminin dalam hal saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim)

Amalan kaum Anshar dalam mengutamakan persaudaraan ini menjadi cerminan dari ajaran Rasulullah ﷺ tentang persatuan dan kasih sayang antar umat Islam. Mereka tidak pernah memandang perbedaan asal-usul atau latar belakang, tetapi selalu mendahulukan kepentingan umat.

3. Keikhlasan dalam Beramal

Salah satu rahasia terbesar dari kaum Anshar adalah keikhlasan mereka dalam setiap amalan yang dilakukan. Mereka tidak pernah berharap pujian dari manusia, tetapi semata-mata mengharapkan ridha Allah. Amalan yang dilakukan dengan ikhlas memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Keikhlasan kaum Anshar ini tercermin dalam segala bentuk kebaikan yang mereka lakukan. Mereka memberikan apa yang mereka miliki dengan tulus dan tanpa pamrih, sehingga Allah pun menurunkan keberkahan kepada mereka.

4. Kedermawanan Tanpa Batas

Kedermawanan kaum Anshar adalah salah satu sifat yang paling menonjol. Mereka sangat dermawan, tidak hanya dalam harta, tetapi juga dalam memberikan waktu, tenaga, dan perhatian kepada saudara-saudara mereka. Rasulullah ﷺ dalam sebuah Hadis menjelaskan pentingnya sifat dermawan ini:

“Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah yang memberi dan tangan di bawah adalah yang meminta.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kaum Anshar selalu berada di barisan depan dalam membantu sesama. Mereka menjadi contoh nyata bagaimana harta yang dimiliki tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kemaslahatan umat. Sikap ini membuat mereka dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya.

Baca Juga:  Cara Menjadi Orang Penting di Sisi Allah

5. Kesetiaan kepada Rasulullah ﷺ

Kesetiaan kaum Anshar kepada Rasulullah ﷺ adalah salah satu aspek yang paling luar biasa. Mereka selalu siap mendukung Rasulullah ﷺ dalam setiap kondisi, baik di masa damai maupun di masa perang. Mereka tidak pernah ragu dalam memberikan dukungan moril dan materi kepada Rasulullah ﷺ dan kaum Muslimin. Kesetiaan ini menjadi landasan penting dalam keberhasilan dakwah Islam di Madinah.

Dalam Al-Qur’an disebutkan:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al-Hujurat: 15)

Kesetiaan yang diperlihatkan oleh kaum Anshar ini adalah bukti dari keimanan mereka yang kokoh. Mereka tidak pernah goyah dalam membela agama Allah dan Rasul-Nya.

6. Selalu Berjihad di Jalan Allah

Selain kedermawanan, kaum Anshar juga dikenal sebagai pejuang yang gigih di jalan Allah. Mereka selalu siap berkorban demi tegaknya Islam, baik dengan harta maupun jiwa mereka. Mereka berpartisipasi dalam berbagai peperangan yang dipimpin oleh Rasulullah ﷺ, termasuk Perang Badar, Perang Uhud, dan Perang Khandaq. Sikap ini mencerminkan semangat jihad yang tinggi dalam diri mereka, yang menjadi salah satu rahasia keberhasilan mereka dalam meraih ridha Allah.

Allah berfirman:

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh.” (QS. At-Taubah: 111)

Keberanian dan pengorbanan kaum Anshar ini tidak diragukan lagi menjadi bagian dari rahasia keberhasilan mereka dalam mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah.

Rahasia amalan kaum Anshar yang menjadi teladan bagi umat Islam adalah sifat ikhlas, kedermawanan, kesetiaan, dan pengorbanan mereka di jalan Allah. Mereka rela mendahulukan kepentingan saudaranya di atas diri sendiri, selalu bersatu dalam persaudaraan, dan tidak ragu untuk berjuang demi agama. Amalan-amalan ini bisa kita teladani dalam kehidupan sehari-hari untuk meraih ridha Allah dan mendapatkan kenikmatan iman.