Dalam Islam, menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Menurut Ustadz Adi Hidayat, seorang penuntut ilmu yang benar-benar ikhlas dan bersungguh-sungguh akan terlihat berbeda dari yang lain, baik secara perilaku maupun kepribadian. Mereka yang mendalami ilmu dalam Islam tidak hanya memperoleh wawasan, tetapi juga memperoleh kebijaksanaan yang dapat mempengaruhi hidupnya secara keseluruhan. Artikel ini akan mengulas pentingnya menuntut ilmu dan bagaimana seorang penuntut ilmu akan tampak berbeda, berdasarkan Al-Qur’an, hadis, dan panduan dari Ustadz Adi Hidayat.
1. Ilmu yang Mencerahkan Hati
Ilmu dalam Islam tidak hanya sekadar wawasan atau pengetahuan duniawi; ia adalah cahaya yang membimbing seorang muslim menuju jalan yang benar. Allah SWT berfirman:
“Dan barangsiapa yang diberikan hikmah (ilmu) kepadanya, sungguh, ia telah diberikan kebaikan yang banyak.” (QS. Al-Baqarah: 269)
Ayat ini menjelaskan bahwa ilmu yang dimiliki seorang muslim adalah anugerah besar yang akan mencerahkan hatinya. Penuntut ilmu yang ikhlas akan memiliki hati yang bersih, penuh hikmah, dan mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan.
2. Ketenangan dalam Perilaku dan Sopan Santun
Seorang penuntut ilmu dalam Islam akan menunjukkan ketenangan dan sikap yang sopan dalam setiap tindakannya. Ilmu yang ia miliki membimbingnya untuk tidak mudah marah, menjaga lisan, dan bersikap santun kepada siapa saja. Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Abu Dawud)
Akhlak yang baik adalah hasil dari ilmu yang bermanfaat. Penuntut ilmu yang tulus akan memiliki akhlak mulia dan bersikap tenang dalam menghadapi masalah, menunjukkan perbedaan yang mencolok dari mereka yang kurang ilmu.
3. Meningkatkan Ketakwaan kepada Allah SWT
Ilmu dalam Islam memiliki tujuan untuk mendekatkan seorang muslim kepada Allah SWT dan meningkatkan ketakwaannya. Dalam surat Fatir ayat 28, Allah berfirman:
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang-orang yang berilmu).” (QS. Fatir: 28)
Ayat ini menunjukkan bahwa penuntut ilmu yang sejati akan merasa semakin takut kepada Allah karena pemahamannya yang lebih dalam terhadap kebesaran-Nya. Rasa takut ini adalah ketakwaan yang membuatnya berbeda dari orang lain. Takwa ini juga menjadi sumber kekuatan yang membuatnya tetap teguh menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
4. Menghindari Perdebatan yang Tidak Bermanfaat
Seorang penuntut ilmu dalam Islam cenderung menghindari perdebatan yang sia-sia. Ia memahami bahwa ilmu harus digunakan untuk kebaikan dan bukan untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Ustadz Adi Hidayat sering menekankan pentingnya menjaga lisan dan menghindari debat yang tidak produktif. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan padahal ia berada di pihak yang benar, maka Allah akan membangun untuknya rumah di tepi surga.” (HR. Tirmidzi)
Dengan menjaga diri dari perdebatan, seorang penuntut ilmu menunjukkan bahwa ilmunya tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga melatih kedewasaan dan kontrol emosionalnya.
5. Mendapatkan Respek dan Kepercayaan dari Masyarakat
Masyarakat akan menghormati orang yang berilmu dan mempercayainya dalam berbagai urusan. Penuntut ilmu yang benar-benar mengamalkan ilmunya akan mendapat tempat di hati masyarakat karena akhlak dan sikapnya yang terpuji. Allah SWT berfirman:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu, baik di dunia maupun di akhirat. Penuntut ilmu yang mengamalkan ajaran Islam dengan baik akan mendapatkan respek dan kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya.
6. Senantiasa Ikhlas dalam Menuntut Ilmu
Keikhlasan adalah ciri penting dari seorang penuntut ilmu yang berbeda. Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa ilmu yang didapatkan dengan niat ikhlas akan membawa keberkahan. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang menuntut ilmu dengan niat hanya untuk meraih ridha Allah, maka Allah akan memberinya rezeki yang cukup baginya.” (HR. Tirmidzi)
Keikhlasan membuat seorang penuntut ilmu tidak sombong, tidak riya’, dan tidak menuntut pujian dari manusia. Ia hanya berharap ridha Allah SWT dan senantiasa rendah hati meskipun memiliki ilmu yang luas.
7. Mempengaruhi Orang Lain dengan Kebaikan
Penuntut ilmu yang mengamalkan ajaran Islam akan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk berbuat baik. Keteladanan adalah salah satu ciri utama yang membedakan seorang penuntut ilmu. Sebagaimana dikatakan oleh Ustadz Adi Hidayat, ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dapat mengubah diri dan orang lain menjadi lebih baik.
Allah SWT berfirman:
“Dan siapa yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh, dan berkata, ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?’” (QS. Fussilat: 33)
Dengan ilmu yang ia miliki, seorang penuntut ilmu dapat menginspirasi dan mengajak orang lain menuju kebaikan, menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya.
8. Menjaga Waktu dan Fokus pada Manfaat
Seorang penuntut ilmu yang sejati akan menjaga waktunya dengan baik, karena ia menyadari bahwa waktu adalah amanah dari Allah SWT. Menurut Ustadz Adi Hidayat, menjaga waktu dan fokus pada hal-hal yang bermanfaat adalah bagian dari tanda orang yang berilmu. Rasulullah SAW bersabda:
“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Tirmidzi)
Dengan memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang positif, seorang penuntut ilmu menunjukkan komitmennya dalam menjalani kehidupan yang bermanfaat.
Seorang penuntut ilmu yang sejati akan berbeda dalam banyak hal; ia memiliki ketenangan hati, ketakwaan yang tinggi, akhlak yang baik, dan mampu memberikan manfaat bagi orang lain. Dengan meneladani ajaran Al-Qur’an, hadis, dan petuah dari Ustadz Adi Hidayat, kita dapat menjadi penuntut ilmu yang berkontribusi pada kemajuan diri sendiri dan masyarakat. Ilmu bukan sekadar pengetahuan, melainkan cahaya yang membimbing seorang muslim untuk hidup dengan lebih bermakna dan lebih dekat dengan Allah SWT.