Menjauhi Sifat Yang Merusak Keimanan

Keimanan adalah pondasi utama dalam kehidupan seorang Muslim. Keimanan yang kuat menjadi kunci utama bagi seseorang untuk mendapatkan ridha Allah SWT dan meraih kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat. Namun, dalam perjalanan hidup, ada banyak sifat dan perilaku yang bisa merusak keimanan seseorang. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menekankan pentingnya menjauhi sifat-sifat tersebut untuk menjaga keimanan agar tetap kokoh.

Artikel ini akan membahas sifat-sifat yang merusak keimanan menurut penjelasan Ustadz Adi Hidayat, berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis. Dengan memahami dan menjauhi sifat-sifat ini, diharapkan kita dapat menjaga keimanan dan terus meningkatkannya.

1. Kufur (Mengingkari Nikmat Allah)

Sifat kufur adalah mengingkari atau tidak bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. Kufur adalah salah satu sifat yang paling berbahaya karena bisa menghapuskan pahala dan membawa seseorang kepada kebinasaan.

Allah SWT berfirman:

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. An-Nahl: 112)

Sifat kufur ini bisa merusak keimanan seseorang karena ia tidak lagi mengakui kebaikan yang telah diberikan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, dia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Ahmad)

Sifat kufur bisa dihindari dengan selalu bersyukur dan mengingat bahwa segala nikmat datang dari Allah SWT.

Baca Juga:  Ketahui Posisi Engkau di Hadapan Allah SWT

2. Riya’ (Beribadah untuk Dilihat Orang Lain)

Riya’ adalah melakukan ibadah dengan tujuan agar dilihat dan dipuji oleh orang lain. Ini adalah salah satu bentuk kemunafikan yang sangat merusak keimanan.

Allah SWT berfirman:

“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya’.” (QS. Al-Ma’un: 4-6)

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’.” (HR. Ahmad)

Riya’ merusak keimanan karena mengalihkan tujuan ibadah dari mencari ridha Allah menjadi mencari pujian dari manusia. Untuk menjauh dari sifat riya’, seseorang harus selalu mengingat bahwa hanya Allah SWT yang berhak menilai ibadahnya dan hanya ridha-Nya yang harus dicari.

3. Hasad (Dengki)

Hasad adalah perasaan iri hati atau dengki terhadap keberuntungan orang lain, dan berharap agar nikmat tersebut hilang dari orang tersebut. Hasad merupakan sifat yang sangat berbahaya karena bisa menghancurkan amal ibadah seseorang.

Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah kalian saling hasad, saling membenci, saling mendiamkan, saling membelakangi, dan janganlah kalian saling memutuskan hubungan, tetapi jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah SWT juga berfirman:

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.” (QS. An-Nisa: 32)

Hasad tidak hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga merusak keimanan karena hasad adalah bentuk ketidakridhaan terhadap ketetapan Allah. Untuk menjauhi hasad, kita harus berusaha untuk bersyukur atas nikmat yang kita miliki dan berdoa agar Allah melimpahkan keberkahan kepada orang lain.

Baca Juga:  Inilah Hukum Sholat Tahajud Tapi Belum Sholat Isya

4. Takabbur (Sombong)

Takabbur atau sombong adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Sifat sombong membuat seseorang merasa lebih baik dari orang lain dan enggan menerima kebenaran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.” (QS. An-Nahl: 23)

Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan.” (HR. Muslim)

Sifat takabbur merusak keimanan karena menghalangi seseorang dari menerima kebenaran dan nasihat. Untuk menjauhi sifat ini, kita harus selalu rendah hati dan mengingat bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah SWT.

5. Ujub (Merasa Bangga Diri)

Ujub adalah perasaan bangga dan kagum pada diri sendiri atas amal atau pencapaian yang telah dilakukan. Sifat ini sangat berbahaya karena bisa menghapuskan pahala amal yang telah dilakukan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Tiga hal yang membinasakan: kebakhilan yang diikuti, hawa nafsu yang dituruti, dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri.” (HR. Baihaqi)

Sifat ujub merusak keimanan karena menghalangi seseorang dari introspeksi dan memperbaiki diri. Untuk menghindari sifat ini, seseorang harus selalu mengingat bahwa segala amal yang dilakukan adalah karena pertolongan Allah SWT, dan tidak ada yang patut dibanggakan dari diri sendiri.

Menjauhi sifat-sifat yang merusak keimanan adalah tugas yang harus selalu diupayakan oleh setiap Muslim. Sifat-sifat seperti kufur, riya’, hasad, takabbur, dan ujub adalah penyakit hati yang bisa menghancurkan keimanan dan menjauhkan kita dari ridha Allah SWT.

Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya mengingatkan kita bahwa menjaga keimanan adalah hal yang sangat penting, dan kita harus selalu berusaha untuk membersihkan hati dari sifat-sifat yang buruk. Dengan menjauhi sifat-sifat ini, insya Allah kita akan bisa menjaga keimanan kita dan meraih kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.

Baca Juga:  Syarat Diterimanya Doa oleh Allah SWT

Untuk lebih mendalami tema ini, silakan tonton ceramah lengkap Ustadz Adi Hidayat di video berikut:

Semoga artikel ini bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga keimanan dan menjauhi sifat-sifat yang merusaknya. Aamiin