Setiap Muslim tentu ingin hidup sukses di dunia sekaligus di akhirat. Salah satu tema yang dibahas oleh Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya adalah bagaimana menjalani kehidupan di dunia agar memberikan manfaat bagi akhirat. Islam menekankan pentingnya keseimbangan dalam meraih kebahagiaan duniawi tanpa melupakan tujuan utama, yaitu meraih ridha Allah dan pahala di akhirat. Dalam artikel ini, kita akan memahami bagaimana Islam memandang usaha mencari rezeki duniawi untuk kepentingan akhirat, beserta panduan berdasarkan Al-Qur’an dan hadis.
Konsep Dunia dan Akhirat dalam Islam
Allah menciptakan dunia sebagai tempat persinggahan sementara bagi manusia, dan akhirat sebagai tujuan akhir. Oleh karena itu, umat Islam diajarkan untuk menjadikan dunia sebagai sarana mencapai kebahagiaan yang hakiki di akhirat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi…” (QS. Al-Qasas: 77)
Ayat ini mengajarkan pentingnya keseimbangan dalam hidup. Dunia tidak untuk diabaikan sepenuhnya, tetapi juga tidak boleh melupakan akhirat. Islam menegaskan bahwa apa yang kita lakukan di dunia akan berpengaruh terhadap nasib kita di akhirat kelak. Dengan kata lain, dunia adalah ladang untuk menanam benih yang akan kita petik di akhirat.
Mencari Rezeki dengan Niat untuk Akhirat
Menurut Ustadz Adi Hidayat, setiap Muslim dapat meraih keberkahan dunia dan akhirat dengan niat yang benar dalam mencari rezeki. Dalam Islam, pekerjaan dan usaha adalah ibadah jika dilakukan dengan niat baik dan cara yang halal. Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa niat sangat penting dalam setiap aktivitas. Jika seseorang mencari rezeki dengan niat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, membantu sesama, dan menafkahi keluarganya dengan halal, maka ia akan mendapatkan pahala. Bahkan, bekerja dengan niat seperti ini dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Cara Menyeimbangkan Dunia untuk Akhirat
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa bekerja di dunia dan menuntut ilmu bukan berarti mengabaikan ibadah dan ketaatan. Berikut adalah beberapa cara yang diajarkan dalam Islam untuk mengelola kehidupan dunia agar bermanfaat bagi akhirat:
- Menjaga Niat dalam Setiap Pekerjaan Memulai pekerjaan dengan niat yang baik akan mengubah aktivitas duniawi menjadi bernilai ibadah. Ketika seseorang bekerja untuk menafkahi keluarga, membantu orang lain, dan menghindari dari meminta-minta, Allah akan memberikan keberkahan dalam rezekinya.
- Mengamalkan Akhlak Islami dalam Bekerja Islam mengajarkan etika yang baik dalam pekerjaan, seperti jujur, amanah, dan tidak menzalimi orang lain. Allah menyukai hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dan jujur dalam bekerja. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Allah menyukai seorang hamba yang jika ia bekerja, ia menyelesaikannya dengan baik.” (HR. Al-Baihaqi)
- Menjaga Ibadah Sehari-hari Meski sibuk bekerja, seorang Muslim tetap harus menjaga shalat lima waktu, puasa, serta ibadah-ibadah lainnya. Ibadah ini akan menjaga hati agar tetap terhubung dengan Allah dan mengingat bahwa tujuan utama adalah meraih kebahagiaan akhirat.
- Bersedekah dan Berbagi Rezeki Salah satu cara menghubungkan dunia dengan akhirat adalah dengan memperbanyak sedekah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak akan berkurang harta karena sedekah…” (HR. Muslim)
Sedekah adalah bentuk investasi bagi akhirat yang akan berlipat ganda pahalanya. Rezeki yang kita gunakan untuk berbagi kepada orang yang membutuhkan akan menjadi bekal kebaikan di akhirat.
- Menghindari Sumber Rezeki yang Haram Islam melarang umatnya mencari rezeki dengan cara-cara yang haram, seperti riba, korupsi, dan perjudian. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Ali Imran: 130)
Sumber rezeki yang haram tidak akan membawa keberkahan dan justru dapat menjauhkan diri dari ridha Allah. Rezeki yang halal dan berkah akan membawa kedamaian hidup dan kebahagiaan.
Islam Mendorong Umatnya untuk Berprestasi di Dunia
Islam bukanlah agama yang mengabaikan dunia sepenuhnya, melainkan mengajarkan umatnya untuk menjadi yang terbaik di dunia dalam koridor yang diridhai Allah. Dalam sejarah, banyak ulama dan ilmuwan Muslim yang menjadi pionir dalam bidang ilmu pengetahuan, bisnis, dan seni, namun tetap menjaga integritas agama dan tujuan akhirat.
Seperti yang dijelaskan Ustadz Adi Hidayat, dalam mencari ilmu atau berkarier, seorang Muslim harus menjadikannya sebagai sarana untuk semakin dekat kepada Allah. Ilmu yang dipelajari hendaknya bermanfaat dan membawa maslahat bagi umat.
Pentingnya Bersyukur dalam Kehidupan Dunia
Bersyukur adalah kunci utama agar dunia menjadi lebih bernilai bagi akhirat. Dengan bersyukur, seseorang akan selalu merasa cukup dan mampu memanfaatkan apa yang dimiliki untuk kebaikan. Allah berfirman:
“…Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS. Ibrahim: 7)
Bersyukur akan menjaga hati dari sifat tamak dan materialisme yang berlebihan. Dengan bersyukur, seseorang akan merasa puas dengan rezeki yang Allah berikan dan berusaha untuk menggunakannya dengan bijak.
Menjadikan Pekerjaan Sebagai Ladang Amal
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa bekerja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi juga sebagai ladang amal yang bisa membawa pahala bagi akhirat. Setiap pekerjaan yang bermanfaat bagi orang lain, baik itu dalam bisnis, pelayanan, atau profesi lain, memiliki potensi pahala. Jika dilakukan dengan niat yang ikhlas, pekerjaan tersebut akan bernilai di sisi Allah.
Menyadari Bahwa Dunia Hanyalah Sementara
Kesadaran bahwa dunia adalah sementara akan membantu seseorang menghindari ambisi duniawi yang berlebihan. Allah berfirman:
“Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
Ayat ini mengingatkan bahwa dunia hanyalah tempat persinggahan dan kenikmatannya tidak akan bertahan selamanya. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk tidak terlena dengan kenikmatan dunia dan selalu mengingat bahwa akhirat adalah tujuan utama.
Mencari dunia untuk akhirat adalah prinsip hidup yang diajarkan dalam Islam. Dengan menjadikan dunia sebagai sarana untuk mencapai ridha Allah, setiap aktivitas akan bernilai ibadah dan membawa kebahagiaan sejati di akhirat. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa niat dan usaha yang benar adalah kunci utama dalam mencari rezeki yang berkah.
Setiap Muslim diharapkan untuk tetap menjaga iman dan amal shaleh, serta tidak melupakan akhirat dalam mengejar dunia. Dengan pemahaman ini, diharapkan hidup akan menjadi lebih bermakna, penuh berkah, dan berorientasi pada kebahagiaan yang hakiki, yaitu ridha Allah dan pahala akhirat.