Ibadah umrah merupakan perjalanan spiritual yang sangat dinanti oleh umat Muslim. Setelah menyelesaikan rukun-rukun umrah, jamaah akan memasuki tahap akhir dalam pelaksanaan ibadah ini. Dalam manasik umrah, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam rangkaian akhir ibadah umrah untuk memastikan bahwa ibadah ini terlaksana sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Artikel ini akan membahas secara mendalam rangkaian akhir ibadah umrah, lengkap dengan dalil dari Al-Qur’an dan Hadis untuk meningkatkan pemahaman dan kualitas ibadah para jamaah.
Memahami Rangkaian Akhir Ibadah Umrah
Rangkaian akhir ibadah umrah memiliki beberapa tahapan penting. Tahapan ini meliputi tahallul (memotong sebagian rambut atau mencukur habis), serta langkah-langkah penyempurnaan yang dianjurkan untuk dilakukan sebagai bentuk kesempurnaan ibadah umrah. Menurut Ustadz Adi Hidayat, rangkaian akhir ini memiliki makna yang mendalam, mengajarkan setiap jamaah untuk merendahkan diri di hadapan Allah SWT.
1. Tahallul: Mengakhiri Ihram dengan Pemotongan Rambut
Tahallul adalah tindakan terakhir dalam rangkaian ibadah umrah, yaitu memotong atau mencukur rambut sebagai simbol keluar dari status ihram. Tahallul menandakan selesainya pelaksanaan umrah, di mana jamaah boleh kembali melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang saat ihram. Rasulullah SAW bersabda:
“Ya Allah, rahmatilah mereka yang mencukur rambut mereka.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana dengan orang yang memendekkan rambutnya, wahai Rasulullah?” Rasulullah pun menjawab, “Dan mereka yang memendekkan rambutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa mencukur habis rambut (untuk pria) lebih utama dibandingkan hanya memotong pendek. Namun, memotong rambut juga diperbolehkan dan tetap memenuhi syarat sahnya tahallul.
Dalam praktiknya, jamaah wanita cukup memotong sedikit ujung rambutnya, sekitar satu ruas jari, sebagai bentuk tahallul. Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa penting bagi jamaah untuk memahami makna tahallul sebagai bentuk penyucian diri dan ketaatan, menandakan bahwa kita kembali dalam keadaan bersih dan bebas dari dosa.
2. Rangkaian Sunnah Penyempurna Ibadah Umrah
Setelah melakukan tahallul, ada beberapa rangkaian sunnah yang dianjurkan sebagai penyempurna ibadah umrah. Ustadz Adi Hidayat menyarankan beberapa amalan sunnah untuk memaksimalkan pahala dan memperdalam ikatan spiritual dengan Allah SWT. Berikut adalah beberapa di antaranya:
a. Mengerjakan Shalat Sunnah di Masjidil Haram
Setelah selesai umrah, jamaah sangat dianjurkan untuk memperbanyak shalat sunnah di Masjidil Haram. Keutamaan Masjidil Haram disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW:
“Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih baik dari seribu shalat di masjid yang lain, kecuali di Masjidil Haram.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di sini, setiap jamaah memiliki kesempatan untuk meraih pahala yang berlipat ganda. Shalat sunnah yang dilakukan di Masjidil Haram menjadi salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan untuk memperkaya nilai umrah yang dilakukan.
b. Memperbanyak Dzikir dan Istighfar
Dalam rangkaian akhir ibadah umrah, memperbanyak dzikir dan istighfar juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa di Tanah Suci, khususnya di depan Ka’bah, jamaah dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak dzikir dan istighfar.
“Dan berzikirlah (ingatlah) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10)
Dzikir merupakan bentuk ibadah yang mudah dilakukan namun memiliki dampak besar pada peningkatan kualitas iman. Selain itu, istighfar adalah wujud pengakuan dosa dan permohonan ampunan, yang menandakan kesadaran seorang hamba akan kelemahan dan ketergantungan kepada Sang Pencipta.
3. Berdoa di Tempat-Tempat Mustajab
Ustadz Adi Hidayat juga menekankan pentingnya memperbanyak doa di tempat-tempat mustajab selama rangkaian akhir ibadah umrah. Di Tanah Suci, terdapat beberapa tempat yang diyakini sebagai tempat terkabulnya doa, seperti di depan Ka’bah, Hijir Ismail, Rukun Yamani, dan Multazam.
a. Hijir Ismail
Hijir Ismail adalah salah satu tempat yang sangat dianjurkan untuk berdoa. Diriwayatkan bahwa Hijir Ismail termasuk dalam bagian dari Ka’bah, sehingga doa di tempat ini memiliki keutamaan yang sangat tinggi.
b. Multazam
Multazam, area di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah, juga merupakan salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Ustadz Adi Hidayat menyarankan jamaah untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan memanjatkan doa-doa terbaik dan memperbanyak permohonan ampunan di tempat ini.
4. Memperbanyak Shadaqah dan Amalan Baik Lainnya
Sebagai bentuk penutup ibadah umrah, jamaah disarankan untuk memperbanyak shadaqah dan amalan baik lainnya. Shadaqah memiliki keutamaan yang besar dalam Islam dan menjadi salah satu bentuk ibadah yang dapat memperluas rezeki dan melindungi diri dari berbagai musibah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)
Shadaqah yang diberikan di Tanah Suci akan mendapatkan keberkahan tersendiri. Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa memperbanyak shadaqah di akhir ibadah umrah dapat menjadi penutup yang sempurna, menunjukkan rasa syukur kepada Allah atas kesempatan beribadah di Tanah Suci.
5. Tawaf Wada sebagai Penutup
Tawaf Wada atau tawaf perpisahan adalah tawaf terakhir yang dilakukan oleh jamaah sebelum meninggalkan Tanah Suci. Tawaf ini merupakan wujud perpisahan dan penghormatan terakhir kepada Ka’bah. Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya tawaf ini sebagai bentuk ibadah yang mengajarkan kerinduan dan harapan untuk dapat kembali lagi ke Tanah Suci.
Dalam tawaf ini, jamaah dianjurkan untuk berdoa memohon ampunan, keberkahan, dan permohonan agar dapat kembali melaksanakan ibadah umrah atau haji di kemudian hari.
Rangkaian akhir ibadah umrah adalah tahap yang sangat penting, di mana setiap jamaah dapat memaksimalkan pahala dan kualitas spiritual mereka. Melalui tahallul, shalat sunnah, dzikir, doa di tempat mustajab, serta tawaf wada, jamaah dapat memperkaya makna ibadah mereka. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan setiap tahapan ini dengan rinci, mengajak jamaah untuk benar-benar meresapi setiap momen dan mengisinya dengan amal-amal baik. Semoga setiap jamaah yang melaksanakan ibadah umrah mendapatkan keberkahan, ampunan, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.