Kisah Nabi Ibrahim AS dalam Al-Qur’an memiliki banyak pelajaran penting tentang keimanan, ketaatan, dan pengorbanan. Salah satu peristiwa besar dalam hidup Nabi Ibrahim adalah ketika ia didatangi oleh malaikat yang membawa kabar gembira sekaligus peringatan. Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya menjelaskan secara rinci tentang peristiwa ini yang penuh hikmah dan makna bagi umat Islam.
1. Kisah Kedatangan Malaikat Menurut Al-Qur’an
Dalam Surah Hud (11:69-70), Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya telah datang utusan-utusan Kami kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira. Mereka mengucapkan, ‘Salam.’ Ibrahim menjawab, ‘Salamun,’ maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. Tetapi ketika ia melihat tangan mereka tidak menjamah hidangan itu, Ibrahim merasa tidak nyaman terhadap mereka dan merasa takut. Para utusan itu berkata, ‘Jangan takut. Sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.'”
Ayat ini menggambarkan bagaimana malaikat datang kepada Ibrahim dalam bentuk manusia, memberi salam, namun tidak menyentuh makanan yang dihidangkan. Hal ini membuat Nabi Ibrahim merasa khawatir karena menurut tradisi saat itu, menolak makanan adalah tanda buruk. Namun, malaikat tersebut segera menjelaskan bahwa mereka adalah utusan Allah yang membawa kabar khusus untuknya.
2. Kabar Gembira untuk Nabi Ibrahim dan Siti Sarah
Salah satu tujuan utama kedatangan malaikat adalah membawa kabar gembira kepada Nabi Ibrahim dan istrinya, Siti Sarah. Pada saat itu, Nabi Ibrahim dan Siti Sarah sudah sangat tua dan belum dikaruniai anak dari pernikahan mereka. Malaikat membawa kabar bahwa mereka akan mendapatkan seorang anak bernama Ishaq, dan kemudian cucu yang akan diberi nama Ya’qub.
Dalam Surah Adh-Dhariyat (51:28-30), Allah SWT berfirman: “Maka dia merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata, ‘Jangan takut,’ dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan kelahiran seorang anak yang berilmu.”
Siti Sarah yang mendengar kabar ini sangat terkejut dan bertanya bagaimana mungkin ia bisa mengandung di usia yang sudah sangat tua. Namun, malaikat tersebut menegaskan bahwa segala sesuatu adalah mudah bagi Allah, termasuk memberi keturunan kepada pasangan yang sudah lanjut usia.
3. Pelajaran dari Kisah Kedatangan Malaikat kepada Nabi Ibrahim
Kisah kedatangan malaikat ini menyimpan berbagai hikmah yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Keimanan yang Kuat
Nabi Ibrahim adalah seorang yang sangat beriman kepada Allah. Ia selalu percaya kepada ketetapan Allah, meskipun kadang hal tersebut tampak tidak mungkin di mata manusia. Ketika diberi kabar bahwa ia akan memiliki anak di usia lanjut, Nabi Ibrahim dan istrinya Siti Sarah tetap yakin bahwa Allah Maha Kuasa.
2. Kepatuhan dan Penghormatan kepada Tamu
Nabi Ibrahim adalah contoh seorang hamba yang menjunjung tinggi etika dalam melayani tamu. Meskipun ia tidak mengenal mereka, ia segera menyuguhkan makanan terbaik yang ia miliki. Hal ini menunjukkan bahwa menghormati tamu adalah salah satu ciri orang beriman yang patut diteladani.
3. Menerima Kehendak Allah dengan Ikhlas
Nabi Ibrahim tidak menolak takdir yang ditetapkan Allah untuknya, meskipun ia sempat ragu karena usianya yang sudah sangat tua. Kisah ini mengajarkan kita untuk selalu menerima ketetapan Allah dengan lapang dada dan penuh keyakinan bahwa setiap ketetapan-Nya adalah yang terbaik.
4. Misi Kedua Malaikat: Peringatan untuk Kaum Luth
Setelah memberikan kabar gembira kepada Nabi Ibrahim, malaikat tersebut juga menyampaikan bahwa mereka membawa misi lain, yaitu untuk menghancurkan kaum Luth yang telah melakukan banyak perbuatan keji dan menyimpang dari jalan Allah. Nabi Ibrahim sempat memohon kepada malaikat agar mereka tidak segera menimpakan azab kepada kaum Luth. Namun, malaikat menjelaskan bahwa keputusan telah ditetapkan oleh Allah karena kaum tersebut sudah melewati batas dalam kemaksiatan.
Kisah ini juga mengingatkan kita bahwa Allah Maha Adil. Setiap kemaksiatan yang dilakukan akan mendapatkan balasan yang setimpal, meskipun terkadang ditangguhkan. Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk bertobat, namun jika mereka terus dalam kesesatan, azab Allah akan datang tanpa terhindarkan.
5. Hikmah di Balik Kisah Nabi Ibrahim dan Kedatangan Malaikat
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa peristiwa ini adalah pengingat bagi kita tentang kekuasaan Allah dan kasih sayang-Nya. Meskipun usia Nabi Ibrahim dan Siti Sarah sudah lanjut, Allah tetap mengaruniakan keturunan kepada mereka. Selain itu, peristiwa ini mengajarkan kita untuk tetap teguh dalam iman dan selalu berharap kepada Allah.
Hikmah untuk Umat Muslim Masa Kini
- Berprasangka Baik kepada Allah – Meskipun terkadang sesuatu terlihat tidak mungkin, kita harus tetap percaya bahwa Allah Maha Kuasa.
- Menghormati Tamu – Sebagai umat Islam, menghormati tamu adalah ajaran mulia yang telah dicontohkan Nabi Ibrahim. Kita harus menjamu tamu dengan sebaik mungkin sebagai bentuk amal baik.
- Menjauhi Kemaksiatan – Kisah kaum Luth adalah peringatan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Sebagai Muslim, kita harus menjauhi perbuatan yang dilarang Allah agar tidak mendapatkan murka-Nya.
6. Meneladani Nabi Ibrahim dalam Keimanan dan Keteguhan Hati
Nabi Ibrahim adalah sosok yang patut dijadikan teladan dalam hal keimanan dan ketaatan kepada Allah. Beliau selalu menerima takdir Allah dengan ikhlas dan sabar. Dalam kehidupannya, ia menghadapi berbagai ujian yang berat, namun ia selalu berhasil melaluinya dengan kesabaran dan keteguhan hati.
Sebagai Muslim, kita juga harus memiliki sikap yang sama dalam menghadapi setiap cobaan dan ujian hidup. Setiap ujian adalah bentuk kasih sayang Allah untuk mendekatkan kita kepada-Nya dan meningkatkan derajat keimanan kita.
Kisah Nabi Ibrahim kedatangan malaikat mengandung banyak pelajaran berharga bagi umat Islam. Dari peristiwa ini, kita belajar tentang keimanan, penghormatan terhadap tamu, dan keteguhan hati dalam menerima ketetapan Allah. Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya meneladani sifat-sifat mulia Nabi Ibrahim dalam kehidupan sehari-hari, agar kita selalu berada di jalan yang diridhai Allah SWT.