Katanya Cari Bekal, Kenapa Kamu Bermaksiat?

Dalam kehidupan ini, setiap manusia diperintahkan untuk mempersiapkan bekal terbaik dalam menghadapi akhirat. Namun, tidak sedikit orang yang justru melalaikan tujuan hidup yang sebenarnya dan terjebak dalam kemaksiatan. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya mengingatkan kita semua bahwa meskipun kita mengaku mencari bekal untuk akhirat, tindakan dan perilaku kita sering kali bertentangan dengan niat tersebut.

Tujuan Hidup Seorang Muslim

Dalam Islam, tujuan hidup sangat jelas. Allah SWT menciptakan manusia tidak lain untuk beribadah kepada-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Ayat ini menegaskan bahwa ibadah adalah tujuan utama hidup manusia. Segala hal yang dilakukan di dunia seharusnya berorientasi pada pencapaian tujuan ini, termasuk mencari bekal untuk kehidupan akhirat. Bekal yang dimaksud bukanlah harta semata, tetapi amal saleh yang akan menyelamatkan kita di hari pembalasan nanti.

Namun, dalam realitas sehari-hari, banyak orang yang mengaku sedang mencari bekal untuk akhirat, namun justru tenggelam dalam kemaksiatan. Padahal, kemaksiatan adalah salah satu penghalang terbesar untuk meraih kebahagiaan di akhirat.

Bahaya Kemaksiatan dalam Mencari Bekal

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa kemaksiatan adalah perilaku yang bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul-Nya. Setiap Muslim diperintahkan untuk menjauhi perbuatan maksiat karena dampaknya sangat besar, baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

“Jauhilah oleh kalian kemaksiatan, karena sesungguhnya kemaksiatan akan mendatangkan kemurkaan Allah dan menghilangkan keberkahan dalam hidup.” (HR. Muslim)

Kemaksiatan adalah penghalang bagi seorang Muslim dalam meraih ridha Allah. Ketika seseorang terjerumus dalam kemaksiatan, hatinya akan menjadi keras, dan ia akan semakin jauh dari Allah. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa seseorang yang bermaksiat akan sulit merasakan kenikmatan dalam ibadahnya, dan hidupnya akan penuh dengan kegelisahan.

Baca Juga:  3 Penolong dalam Kehidupan Kita

Mengapa Bermaksiat Meski Tahu Bahayanya?

Salah satu pertanyaan penting yang diajukan dalam ceramah Ustadz Adi Hidayat adalah: Mengapa masih ada orang yang bermaksiat meskipun mereka tahu akan bahayanya? Jawabannya, banyak orang yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsu mereka. Allah SWT telah memperingatkan manusia mengenai bahaya hawa nafsu dalam Al-Qur’an:

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya?” (QS. Al-Jatsiyah: 23)

Orang yang tunduk pada hawa nafsunya akan sulit untuk menjauhi kemaksiatan. Hawa nafsu akan selalu mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah, meskipun ia tahu bahwa perbuatan tersebut akan mendatangkan keburukan bagi dirinya sendiri.

Taubat sebagai Jalan Kembali

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa meskipun seseorang telah terjerumus dalam kemaksiatan, pintu taubat selalu terbuka. Allah SWT adalah Maha Pengampun, dan Dia akan menerima taubat dari hamba-Nya yang benar-benar bertaubat dengan tulus. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap anak Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang segera bertaubat.” (HR. Tirmidzi)

Taubat adalah jalan kembali bagi seorang Muslim yang ingin memperbaiki diri setelah terjerumus dalam kemaksiatan. Namun, taubat harus disertai dengan penyesalan yang tulus dan tekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Taubat yang diterima oleh Allah adalah taubat yang memenuhi syarat-syaratnya, yaitu menyesali dosa, meninggalkan dosa tersebut, dan bertekad untuk tidak mengulanginya.

Bekal yang Sesungguhnya

Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa bekal yang harus dipersiapkan oleh seorang Muslim adalah amal saleh. Amal saleh inilah yang akan menjadi penolong di akhirat nanti. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

“Dan berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)

Takwa adalah bentuk ketaatan yang lahir dari rasa takut dan cinta kepada Allah. Orang yang bertakwa akan selalu berusaha untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Takwa adalah bekal terbaik yang akan menyelamatkan seseorang di akhirat nanti.

Baca Juga:  35 Amal Pelebur Dosa #15: Musibah yang Menimpa Seorang Muslim

Bekal yang sesungguhnya bukanlah harta benda atau kekayaan duniawi, tetapi amal yang diterima oleh Allah. Amal saleh seperti shalat, puasa, zakat, sedekah, dan kebaikan-kebaikan lainnya adalah bekal yang akan membantu seorang Muslim di hari kiamat.

Menjaga Diri dari Kemaksiatan

Ustadz Adi Hidayat juga menekankan pentingnya menjaga diri dari kemaksiatan. Dalam ceramahnya, beliau memberikan beberapa tips untuk menjauhi kemaksiatan, antara lain:

  1. Memperkuat Iman: Iman yang kuat adalah benteng terbaik dalam menghadapi godaan maksiat. Iman akan mendorong seseorang untuk selalu mengingat Allah dan menjauhi perbuatan yang dilarang-Nya.
  2. Memperbanyak Dzikir dan Ibadah: Dzikir dan ibadah adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan banyak berdzikir, hati akan menjadi tenang, dan seseorang akan lebih mudah untuk menjauhi kemaksiatan.
  3. Mencari Lingkungan yang Baik: Lingkungan yang baik akan mempengaruhi seseorang untuk tetap berada di jalan yang benar. Ustadz Adi Hidayat menyarankan agar seorang Muslim berkumpul dengan orang-orang saleh yang dapat mengingatkannya ketika ia mulai tergoda untuk berbuat maksiat.
  4. Mengendalikan Hawa Nafsu: Salah satu kunci untuk menjauhi kemaksiatan adalah kemampuan untuk mengendalikan hawa nafsu. Rasulullah SAW bersabda:

    “Orang yang kuat bukanlah yang bisa mengalahkan lawannya dalam pertarungan, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya saat marah.” (HR. Bukhari)

Dengan mengendalikan hawa nafsu, seseorang akan lebih mudah untuk menjauhi maksiat dan mempersiapkan bekal terbaik untuk akhirat.