Kapan dan Bagaimana Menunaikan Puasa Asyura: Ustadz Adi Hidayat

Puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunnah yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Puasa ini dilakukan pada tanggal 10 Muharram dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Ustadz Adi Hidayat, seorang ulama dan pendakwah terkenal di Indonesia, memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai kapan dan bagaimana menunaikan Puasa Asyura. Artikel ini akan menguraikan pandangan beliau, dilandaskan pada ayat Al-Qur’an dan hadis, serta meresume isi dari video yang telah disediakan.

Keutamaan Puasa Asyura

Puasa Asyura memiliki keutamaan yang besar sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadis. Salah satu hadis yang paling dikenal adalah:

“Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya.”
(HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa Puasa Asyura memiliki keutamaan dalam menghapus dosa-dosa kecil selama setahun yang telah berlalu.

Kapan Menunaikan Puasa Asyura

Puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Namun, ada juga anjuran untuk berpuasa pada hari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Muharram, atau hari sesudahnya, yaitu tanggal 11 Muharram. Hal ini untuk membedakan praktik puasa umat Islam dari puasa yang dilakukan oleh kaum Yahudi. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika aku masih hidup sampai tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan.”
(HR. Muslim)

Dari hadis ini, para ulama menganjurkan untuk melaksanakan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, atau 10 dan 11 Muharram.

Bagaimana Menunaikan Puasa Asyura

Menurut penjelasan Ustadz Adi Hidayat dalam video yang dirujuk, berikut adalah tata cara dan anjuran dalam menunaikan Puasa Asyura:

Baca Juga:  Dunia Sebentar Saja, Akhirat Sebentar Lagi

Niat Puasa

Niat puasa Asyura harus dilakukan sebelum fajar. Niatnya bisa diucapkan dalam hati atau dilafalkan. Niat adalah hal yang penting karena membedakan ibadah puasa dari kebiasaan menahan lapar biasa. Niatnya bisa berupa:

“Nawaitu shauma yaumi ‘asyura sunnatan lillahi ta’ala.”

Yang berarti: “Saya niat berpuasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.”

Menjaga Adab dan Akhlak

Selama berpuasa, seorang Muslim harus menjaga adab dan akhlak, menghindari perbuatan dan ucapan yang tidak baik. Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang bisa merusak pahala puasa.

Berbuka dengan Kesederhanaan

Saat berbuka puasa, dianjurkan untuk berbuka dengan makanan yang sederhana. Rasulullah SAW biasa berbuka dengan kurma dan air putih. Jika tidak ada kurma, maka bisa berbuka dengan air putih. Berbuka dengan makanan yang sederhana menunjukkan rasa syukur dan kesederhanaan dalam menjalani ibadah.

Melakukan Amalan Lain

Selain berpuasa, dianjurkan untuk memperbanyak amalan lain seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir. Memperbanyak amalan kebaikan pada hari Asyura akan menambah keberkahan dan pahala.

Pandangan Ustadz Adi Hidayat

Dalam video tersebut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Puasa Asyura memiliki sejarah yang panjang dalam tradisi Islam. Pada awalnya, Puasa Asyura merupakan puasa yang diwajibkan sebelum datangnya kewajiban puasa Ramadan. Setelah puasa Ramadan diwajibkan, puasa Asyura menjadi sunnah yang sangat dianjurkan.

Ustadz Adi Hidayat juga menekankan pentingnya niat dalam berpuasa. Beliau menyebutkan bahwa niat merupakan inti dari ibadah puasa, dan tanpa niat yang benar, puasa yang dilakukan tidak akan mendapatkan pahala yang diharapkan.

Beliau juga menjelaskan tentang perbedaan pendapat ulama mengenai tanggal pelaksanaan Puasa Asyura. Ada ulama yang berpendapat bahwa puasa dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Muharram, sementara ada juga yang berpendapat pada tanggal 10 dan 11 Muharram. Namun, yang paling utama adalah mengikuti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, yaitu berpuasa pada tanggal 10 Muharram dan jika memungkinkan menambah hari sebelumnya atau sesudahnya.

Baca Juga:  Amalan Tertolaknya Adzab Allah : #3 Doa

Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Islam. Puasa ini dilakukan pada tanggal 10 Muharram dengan tambahan puasa pada tanggal 9 atau 11 Muharram untuk membedakan dengan puasa kaum Yahudi. Penjelasan Ustadz Adi Hidayat memberikan panduan yang jelas mengenai tata cara dan pentingnya niat dalam menunaikan Puasa Asyura.

Dengan memahami kapan dan bagaimana menunaikan Puasa Asyura, diharapkan umat Islam dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih baik dan meraih keberkahan serta ampunan dari Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat meningkatkan pengetahuan serta semangat kita dalam beribadah.