Iman adalah pondasi bagi setiap Muslim dalam menjalani kehidupan sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa iman memiliki sifat dinamis, yang bisa naik dan turun sesuai dengan perbuatan yang dilakukan manusia. Setiap amal shaleh yang kita lakukan dapat meningkatkan keimanan, sedangkan perbuatan maksiat dapat menyebabkan turunnya iman. Melalui pemahaman ini, kita akan belajar pentingnya menjaga iman dengan amal shaleh dan menjauhi dosa-dosa yang dapat merusak iman kita.
1. Definisi Iman dalam Islam
Iman, dalam terminologi Islam, mengandung arti meyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Menurut Al-Qur’an, iman tidak hanya sekadar keyakinan di hati, melainkan mencakup amal nyata sebagai pembuktian. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hujurat: 15: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.”
Ayat ini menunjukkan bahwa iman sejati melibatkan keyakinan yang diiringi tindakan nyata. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa iman yang stabil akan menginspirasi perilaku baik dan ketaatan kepada Allah, yang akan membawa keberkahan dalam hidup.
2. Iman Meningkat dengan Amal Shaleh
Dalam ajaran Islam, setiap amal shaleh yang dilakukan oleh seorang Muslim dapat meningkatkan keimanannya. Ketika seseorang melakukan ibadah dengan ikhlas, seperti shalat, puasa, zakat, atau sedekah, maka amal tersebut akan memperkuat keimanannya. Allah SWT menyebutkan dalam QS. Al-Baqarah: 277: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shaleh, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati.”
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa amal shaleh adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, setiap amal shaleh akan menambah kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, meningkatkan kesadaran spiritual, dan menjadikan hati lebih tenang.
Contoh Amal Shaleh yang Meningkatkan Iman
- Shalat yang Khusyuk – Shalat adalah tiang agama. Shalat yang dilakukan dengan khusyuk akan memberikan ketenangan batin dan meningkatkan rasa syukur kepada Allah.
- Membaca dan Merenungkan Al-Qur’an – Al-Qur’an adalah petunjuk hidup yang sempurna. Membaca dan memahami isinya akan meningkatkan keimanan dan memberikan panduan untuk hidup.
- Sedekah – Sedekah merupakan amalan yang penuh keberkahan. Sedekah tidak hanya membawa kebahagiaan bagi orang yang menerimanya, tetapi juga menambah keberkahan bagi yang memberi.
3. Iman yang Turun Karena Maksiat
Sebaliknya, iman dapat menurun jika seseorang melakukan perbuatan dosa atau maksiat. Ketika seseorang terjebak dalam maksiat, hatinya akan menjadi keras, dan keimanannya akan semakin melemah. Dalam QS. Al-Mutaffifin: 14, Allah SWT berfirman: “Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.”
Ayat ini menggambarkan bahwa perbuatan dosa dapat menutup hati manusia, membuatnya sulit untuk menerima hidayah dan kebenaran. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dosa dan maksiat adalah penghalang antara manusia dan keimanan yang kuat. Ketika hati tertutup oleh dosa, seseorang akan sulit merasakan kehadiran Allah dalam hidupnya dan cenderung merasa jauh dari-Nya.
Contoh Maksiat yang Menurunkan Iman
- Meninggalkan Shalat – Shalat adalah amalan wajib. Meninggalkannya tanpa alasan yang benar dapat menyebabkan iman menurun drastis.
- Perbuatan Zina – Zina adalah dosa besar yang merusak hati dan menghilangkan ketenangan. Allah SWT melarang perbuatan ini dalam Al-Qur’an karena dampaknya yang buruk.
- Kebohongan dan Fitnah – Kebohongan dan fitnah menghancurkan kepercayaan dan menodai hubungan antar sesama. Perbuatan ini menyebabkan dosa yang berulang dan melemahkan keimanan.
4. Pentingnya Memperbarui Iman
Keimanan yang dinamis membutuhkan usaha untuk selalu dijaga dan diperbarui. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk senantiasa memperbarui iman. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Perbaruilah iman kalian.” Lalu beliau ditanya, “Bagaimana cara memperbarui iman kami?” Rasulullah SAW menjawab, “Perbanyaklah mengucapkan laa ilaaha illallah.” (HR. Ahmad)
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa memperbarui iman dapat dilakukan dengan memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, dan meningkatkan amal shaleh. Memperbarui iman juga berarti mengevaluasi diri dan bertobat dari kesalahan yang pernah dilakukan, karena iman yang kuat akan membantu kita dalam menjaga diri dari godaan maksiat.
5. Tips untuk Menjaga Keimanan
- Bergaul dengan Orang-orang Shaleh – Lingkungan yang baik akan membantu kita memperkuat iman dan menghindari godaan maksiat.
- Memperbanyak Dzikir – Dzikir adalah cara untuk selalu mengingat Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan memperbanyak dzikir, hati akan lebih tenang dan terhindar dari perbuatan maksiat.
- Menghindari Perbuatan yang Melalaikan – Aktivitas yang tidak bermanfaat atau membuat kita lalai bisa mengurangi keimanan. Ustadz Adi Hidayat menganjurkan untuk mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat seperti belajar ilmu agama atau beramal shaleh.
- Bertobat dan Memohon Ampunan – Bertobat adalah cara untuk membersihkan hati dari dosa. Dengan memohon ampunan kepada Allah, kita memperbarui keimanan dan membersihkan jiwa dari dosa-dosa yang telah dilakukan.
6. Peringatan Al-Qur’an tentang Iman dan Maksiat
Al-Qur’an secara konsisten memperingatkan manusia akan bahaya maksiat dan dampaknya pada keimanan. Dalam QS. Al-Ankabut: 45, Allah SWT menyatakan bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Ayat ini mengajarkan bahwa ibadah dan amal shaleh adalah benteng yang kuat untuk menjaga iman.
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa jika seseorang merasa keimanannya menurun, langkah pertama yang harus dilakukan adalah introspeksi. Apakah ada dosa atau maksiat yang telah dilakukan? Kemudian, segera bertobat dan memperbanyak amal shaleh agar keimanan kembali meningkat.
Iman adalah anugerah dari Allah yang harus dijaga dengan baik. Melalui amal shaleh, iman dapat terus meningkat dan memberi keberkahan dalam hidup. Sebaliknya, dosa dan maksiat dapat menyebabkan iman menurun, menjauhkan kita dari Allah SWT. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk selalu introspeksi, memperbarui iman, dan menghindari perbuatan yang dapat merusak iman.