Hal yang Harus Dilakukan agar Disayang Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah teladan utama bagi umat Islam, dan siapa pun yang ingin dicintai oleh beliau harus mengikuti ajaran dan akhlak yang beliau contohkan. Ustadz Adi Hidayat dalam berbagai ceramahnya, salah satunya terkait tema ini, menguraikan beberapa tindakan penting yang harus dilakukan oleh seorang Muslim agar disayang oleh Nabi Muhammad SAW. Berikut ini beberapa hal utama yang bisa dilakukan, disertai dalil dari Al-Qur’an dan hadis:

1. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW

Salah satu cara utama untuk mendapatkan cinta dari Rasulullah adalah dengan mengikuti sunnah-sunnahnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Katakanlah (Muhammad), jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31).

Mengikuti sunnah tidak hanya dalam ibadah formal seperti shalat dan puasa, tetapi juga dalam akhlak, cara berbicara, dan berinteraksi dengan sesama.

2. Memperbanyak Shalawat

Memperbanyak shalawat adalah cara efektif untuk mendekatkan diri kepada Nabi dan mendapatkan syafaatnya kelak. Dalam hadis disebutkan:

“Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).

Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa shalawat tidak hanya menyambungkan kita dengan Nabi, tetapi juga membawa keberkahan dalam hidup dan menambah cinta kita kepada beliau.

3. Menyayangi Sesama Muslim

Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya cinta dan kasih sayang terhadap sesama Muslim. Dalam hadis disebutkan:

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga:  Healing Tanpa Berpaling

Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa menanamkan cinta dan kepedulian kepada sesama adalah manifestasi dari cinta kepada Rasulullah. Nabi mencintai umatnya yang saling tolong-menolong dan bersatu dalam kebaikan.

4. Menegakkan Shalat Lima Waktu

Shalat adalah tiang agama dan menjadi salah satu perintah paling utama dari Allah SWT yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis Qudsi disebutkan bahwa shalat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab di akhirat. Barang siapa yang memperbaiki shalatnya, maka urusan lainnya akan ikut baik. Nabi bersabda:

“Sesungguhnya amal pertama yang dihisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka baik pula seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak, maka rusak pula seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi).

5. Mendidik Anak dengan Akhlak Mulia

Mencintai Rasulullah juga tercermin dalam bagaimana kita mendidik generasi penerus, terutama anak-anak. Ustadz Adi Hidayat sering mengingatkan pentingnya mendidik anak dengan akhlak mulia sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadis disebutkan:

“Tidaklah seorang ayah memberikan pemberian yang lebih utama daripada pendidikan akhlak yang baik kepada anaknya.” (HR. Tirmidzi).

Membentuk karakter anak sesuai dengan sunnah Rasulullah merupakan cara mencintai beliau dan memperbaiki umat.

6. Berakhlak Mulia

Akhlak mulia adalah salah satu hal yang paling ditekankan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadis disebutkan:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad).

Ustadz Adi Hidayat selalu mengingatkan bahwa cinta kepada Nabi tidak hanya dalam ibadah ritual, tetapi juga dalam perilaku sehari-hari. Menjaga tutur kata, berlaku jujur, menjaga amanah, dan berperilaku baik kepada semua orang adalah bagian dari meneladani akhlak Rasulullah.

Dicintai oleh Rasulullah SAW adalah dambaan setiap Muslim. Dengan mengikuti sunnah, memperbanyak shalawat, menegakkan shalat, menjaga akhlak, dan memperlakukan sesama dengan baik, kita dapat meraih cinta Nabi yang akan menjadi syafaat bagi kita di akhirat. Semua tindakan tersebut tidak hanya mendekatkan kita kepada Nabi, tetapi juga mendekatkan kita kepada Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi yang mulia.