Dulu Tersesat Kini Bermanfaat

Perjalanan hidup manusia sering kali dipenuhi dengan lika-liku, kegelapan, dan kesalahan. Namun, dalam Islam, selalu ada jalan kembali kepada kebenaran, kepada cahaya Allah SWT. Perjalanan hijrah ini bukan hanya sekadar berpindah tempat, tetapi juga perubahan hati dan jiwa dari tersesat dalam dosa menuju manfaat bagi diri dan orang lain. Ceramah Ustadz Khalid Basalamah dalam video “Dulu Tersesat Kini Bermanfaat” memberikan gambaran inspiratif tentang bagaimana seseorang bisa bangkit dari keterpurukan, menemukan hidayah, dan menjadi bermanfaat bagi umat.

Perjalanan Hijrah: Dari Kegelapan Menuju Cahaya

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Al-Ankabut: 69)

Ayat ini mengandung makna mendalam tentang proses hijrah yang sesungguhnya. Seseorang yang bersungguh-sungguh mencari kebenaran dan berusaha menjauhi jalan yang sesat, Allah SWT akan menuntun mereka menuju jalan-Nya yang lurus. Kisah yang dibawakan oleh Ustadz Khalid Basalamah menyoroti individu-individu yang pernah tersesat dalam berbagai bentuk kemaksiatan, tetapi dengan rahmat Allah, mereka menemukan jalan kembali.

Pentingnya Taubat dalam Hijrah

Salah satu kunci utama dalam hijrah adalah taubat, yaitu kembali kepada Allah SWT dengan penyesalan yang mendalam atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Taubat adalah pintu yang selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin memperbaiki diri. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap anak Adam adalah pendosa, dan sebaik-baik pendosa adalah mereka yang bertaubat.”
(HR. Tirmidzi)

Hadits ini memberikan harapan bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni asalkan ada keinginan tulus untuk bertaubat. Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya juga menekankan bahwa hijrah bukan hanya sekadar meninggalkan dosa, tetapi juga berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Baca Juga:  Adab Mengoreksi Kesalahan Orang Lain

Hijrah: Dari Diri Sendiri Hingga Menjadi Teladan

Transformasi dari kehidupan yang kelam menuju kehidupan yang bermanfaat tidak hanya memberi dampak pada diri sendiri tetapi juga pada orang-orang di sekitar. Ustadz Khalid Basalamah menyampaikan bahwa hijrah harus membawa seseorang dari sekadar menyelamatkan diri sendiri menuju menjadi sosok yang dapat memberikan manfaat bagi umat. Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.”
(HR. Ahmad)

Hadits ini menunjukkan bahwa setelah berhijrah, seorang Muslim seharusnya berupaya untuk menjadi individu yang memberikan manfaat positif bagi lingkungannya, baik melalui ilmu, tindakan, atau nasihat yang baik. Dalam konteks ini, perjalanan hijrah seseorang dari “tersesat” menuju “bermanfaat” adalah perjalanan spiritual yang patut dihargai dan dijadikan teladan.

Hijrah dalam Kehidupan Sehari-hari

Proses hijrah bukanlah sesuatu yang selesai dalam semalam. Hijrah adalah proses panjang yang membutuhkan konsistensi, kesabaran, dan keikhlasan. Seseorang yang telah melalui proses hijrah, seperti yang diceritakan oleh Ustadz Khalid Basalamah, harus terus berupaya memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas ibadah serta akhlaknya.

Allah SWT berfirman:

“Dan orang-orang yang menerima petunjuk, Allah menambah kepada mereka petunjuk dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaannya.”
(QS. Muhammad: 17)

Ayat ini menjelaskan bahwa mereka yang telah berhijrah dan menerima hidayah, Allah akan terus menambah petunjuk dan ketakwaan kepada mereka. Dengan demikian, perjalanan hijrah tidak boleh berhenti; itu harus terus berkembang dalam setiap aspek kehidupan.

Perjalanan hijrah adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat mulia dalam Islam. Dari kegelapan menuju cahaya, dari kehidupan yang tersesat menuju kehidupan yang bermanfaat, setiap langkah hijrah adalah bukti dari rahmat Allah SWT yang tak terbatas. Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya mengingatkan kita bahwa tidak ada kata terlambat untuk berubah. Setiap kita memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri, kembali kepada Allah, dan menjadi sosok yang bermanfaat bagi umat.

Baca Juga:  Orang yang Paling Berhak Menerima Infaq dari Kita

Mari kita semua mengambil pelajaran dari kisah-kisah hijrah yang telah disampaikan, menjadikannya sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kualitas diri dalam setiap aspek kehidupan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita petunjuk dan kekuatan untuk terus berjalan di jalan-Nya yang lurus.