Iman dalam Islam adalah fondasi utama yang memandu setiap langkah seorang Muslim. Namun, iman seseorang tidak selalu stabil; terkadang iman bisa meningkat dan terkadang menurun. Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkat iman seseorang, apa saja tanda-tanda iman yang sedang naik, serta ciri-ciri iman yang sedang menurun. Artikel ini akan membahas ciri-ciri fluktuasi iman berdasarkan penjelasan Ustadz Adi Hidayat, yang juga didukung oleh ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW.

1. Pengertian Iman yang Naik dan Turun dalam Perspektif Islam

Iman dapat dipahami sebagai keyakinan yang tercermin dalam ucapan, perbuatan, dan hati seseorang. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa iman bisa naik dan turun. Iman naik saat seorang Muslim melakukan amal saleh dan mengingat Allah, serta menurun saat seseorang lalai dan melakukan dosa. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 2)

2. Ciri-Ciri Iman yang Sedang Naik

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ketika iman seseorang meningkat, akan ada tanda-tanda yang mudah dikenali dalam perilaku dan perasaan. Berikut adalah ciri-ciri yang menunjukkan iman yang sedang naik:

  • Rajin Beribadah dan Menjaga Shalat
    Salah satu tanda utama iman yang naik adalah kecintaan terhadap ibadah. Orang yang imannya sedang naik akan merasa ringan dan senang menjalankan shalat lima waktu, bahkan menambahnya dengan ibadah-ibadah sunnah seperti shalat tahajud atau dhuha. Rasulullah SAW bersabda:

    “Sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah shalat tepat pada waktunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Memiliki Semangat dalam Mempelajari Al-Qur’an
    Ketika iman naik, seorang Muslim akan terdorong untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an. Ia akan rajin membaca, menghafal, dan memahami kandungan Al-Qur’an. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 121 disebutkan:

    “Orang-orang yang telah Kami beri kitab, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itulah yang beriman kepadanya…”

  • Lebih Sabar dan Tenang Menghadapi Ujian
    Ketika iman kuat, seseorang akan lebih sabar dalam menghadapi ujian. Ia memahami bahwa semua ujian adalah bagian dari takdir Allah dan akan dihadapinya dengan tawakkal.
  • Banyak Bersedekah dan Menolong Orang Lain
    Orang yang imannya naik akan memiliki kepedulian tinggi terhadap sesama, dan akan lebih mudah memberi sedekah dengan ikhlas. Sedekah merupakan tanda keimanan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

    “Sedekah itu adalah bukti iman.” (HR. Muslim)

3. Ciri-Ciri Iman yang Sedang Turun

Di sisi lain, terdapat pula tanda-tanda ketika iman seseorang mulai menurun. Berikut adalah beberapa ciri yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat:

  • Malas Beribadah
    Tanda pertama adalah rasa malas untuk beribadah, terutama shalat. Bahkan, mungkin ada kecenderungan untuk menunda shalat hingga akhir waktu atau melakukannya dengan terburu-buru. Hal ini bisa terjadi ketika iman sedang turun.
  • Hilangnya Kesabaran
    Ketika iman menurun, seseorang menjadi lebih mudah marah, tidak sabar, dan cepat putus asa saat menghadapi ujian. Padahal, kesabaran adalah tanda keimanan yang kuat.
  • Kurangnya Kepedulian terhadap Orang Lain
    Ciri lain adalah menurunnya kepedulian terhadap sesama. Orang yang imannya lemah akan lebih fokus pada kepentingan diri sendiri dan mengabaikan tanggung jawab sosial seperti bersedekah atau membantu orang yang membutuhkan.
  • Sering Melakukan Perbuatan Dosa
    Ketika iman turun, seseorang lebih mudah terjerumus dalam perbuatan dosa. Rasa takut kepada Allah mulai pudar, sehingga ia cenderung melakukan hal-hal yang dilarang dalam agama.

4. Cara Meningkatkan Iman yang Menurun

Ustadz Adi Hidayat memberikan beberapa saran praktis untuk meningkatkan iman yang menurun, di antaranya:

  • Memperbanyak Dzikir dan Istighfar
    Salah satu cara untuk memperkuat iman adalah dengan berdzikir dan memohon ampunan kepada Allah. Allah SWT berfirman:

    “Maka ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” (QS. Al-Baqarah: 152)

  • Membaca dan Memahami Al-Qur’an
    Al-Qur’an adalah sumber ketenangan dan petunjuk hidup. Membaca Al-Qur’an, memahami artinya, dan merenungkannya dapat meningkatkan keimanan seseorang.
  • Berkumpul dengan Orang-Orang Saleh
    Berteman dengan orang-orang yang beriman akan membantu kita untuk memperkuat iman. Rasulullah SAW bersabda:

    “Seseorang itu mengikuti agama sahabatnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian memperhatikan dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud)

  • Memperbaiki Shalat dan Mengamalkan Sunnah
    Menjaga shalat adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Selain shalat wajib, seseorang bisa memperbaiki iman dengan menjalankan shalat-shalat sunnah.

5. Doa agar Iman Tetap Kuat

Ustadz Adi Hidayat juga menganjurkan agar kita sering berdoa kepada Allah agar iman kita senantiasa kuat. Salah satu doa yang bisa diamalkan adalah doa dari Nabi Ibrahim AS:

“Ya Allah, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)

Keimanan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Iman tidaklah tetap, ia bisa naik dan turun. Dengan mengenali tanda-tanda iman yang sedang naik atau turun, kita bisa lebih peka dalam menjaga kualitas keimanan kita. Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya memperbanyak amal saleh, menjaga shalat, dan menjauhi perbuatan dosa agar iman kita tetap kuat. Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk selalu memperkuat iman, sehingga kita bisa menjalani hidup yang penuh dengan ketaatan dan kedamaian, baik di dunia maupun di akhirat.

Baca Juga:  Pekatnya Dosa Manusia dan Luasnya Kasih Sayang Allah