Taqwa merupakan salah satu konsep utama dalam Islam yang menjadi tujuan akhir setiap Muslim dalam beribadah. Secara sederhana, taqwa dapat diartikan sebagai sikap hati-hati dan menjaga diri dari segala hal yang dilarang oleh Allah SWT. Namun, bagaimana cara bertaqwa dengan benar sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadis? Ustadz Adi Hidayat dalam salah satu ceramahnya menjelaskan dengan rinci langkah-langkah praktis untuk mencapai taqwa yang benar.
Pengertian Taqwa dalam Al-Qur’an
Taqwa adalah sikap yang diperintahkan oleh Allah dalam berbagai ayat Al-Qur’an. Salah satu ayat yang paling sering disebutkan terkait dengan taqwa adalah: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali Imran: 102)
Ayat ini menegaskan pentingnya taqwa dan mengingatkan setiap Muslim untuk menjalani hidup dengan selalu menjaga perintah dan larangan Allah. Taqwa tidak hanya menyangkut urusan ibadah, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan, mulai dari urusan pribadi, sosial, hingga muamalah.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa taqwa harus menjadi landasan utama dalam setiap tindakan dan keputusan seorang Muslim. Orang yang bertaqwa selalu berusaha menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam dan senantiasa menjaga dirinya dari dosa serta hal-hal yang bisa menjauhkan dari ridha Allah.
Ciri-Ciri Orang yang Bertaqwa
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menyebutkan beberapa ciri orang yang benar-benar bertaqwa, sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Hadis. Salah satunya adalah menjaga konsistensi dalam beribadah. Orang yang bertaqwa tidak hanya rajin shalat atau berpuasa, tetapi juga menjaga amal-amal lainnya seperti sedekah, menjaga lisan, dan selalu berusaha untuk memperbaiki diri.
Dalam sebuah Hadis, Rasulullah ﷺ bersabda: “Bertaqwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan yang akan menghapusnya, serta bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan bahwa taqwa meliputi tiga hal utama: beribadah dengan konsisten, melakukan perbaikan diri dengan kebaikan, dan berinteraksi dengan sesama manusia dengan akhlak yang mulia. Dengan demikian, taqwa mencakup seluruh aspek kehidupan, baik dalam hubungan dengan Allah (hablum minallah) maupun hubungan dengan sesama manusia (hablum minannas).
Langkah-Langkah untuk Bertaqwa
- Menjaga Shalat dan Ibadah Wajib Taqwa dimulai dengan menjaga shalat sebagai tiang agama. Shalat lima waktu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan setiap Muslim. Selain itu, ibadah wajib lainnya seperti puasa Ramadhan, zakat, dan haji juga harus diperhatikan. Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya menjaga kualitas ibadah wajib sebagai pondasi dalam membangun taqwa.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-Ankabut: 45)
Shalat yang dilakukan dengan khusyuk dan benar akan membantu seseorang menjaga dirinya dari perbuatan dosa dan maksiat, yang merupakan salah satu wujud dari taqwa.
- Menjaga Lisan dan Perilaku Orang yang bertaqwa selalu menjaga lisannya dari perkataan buruk, gosip, atau fitnah. Mereka selalu berusaha berbicara hal-hal yang bermanfaat dan menjaga perkataan mereka agar tidak menyakiti orang lain.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menjaga lisan adalah salah satu wujud nyata dari taqwa. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa setiap Muslim harus berusaha untuk menjadi pribadi yang berbicara dengan bijak dan menjaga perilaku dari tindakan yang bisa mendatangkan dosa.
- Bersikap Dermawan dan Menjaga Harta Salah satu aspek penting dari taqwa adalah bersikap dermawan dan menginfakkan harta di jalan Allah. Orang yang bertaqwa tidak pelit atau kikir, tetapi selalu berusaha membantu sesama, terutama yang membutuhkan.
Allah SWT berfirman: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan dengan tanganmu sendiri, dan berbuat baiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195)
Bersedekah dan berinfak adalah salah satu wujud nyata dari taqwa, karena dengan membantu sesama, kita tidak hanya meringankan beban orang lain, tetapi juga membersihkan harta kita dari dosa-dosa dan maksiat.
- Menghindari Hal-Hal yang Syubhat dan Maksiat Orang yang bertaqwa selalu berusaha menjauhi segala bentuk perbuatan maksiat dan hal-hal yang syubhat (meragukan). Mereka lebih memilih untuk berhati-hati daripada terjerumus dalam dosa. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa sikap hati-hati ini adalah salah satu ciri utama dari orang yang benar-benar bertaqwa.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menjaga diri dari perkara syubhat, maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sikap waspada ini sangat penting agar kita tidak terjebak dalam perbuatan dosa yang bisa merusak keimanan dan menjauhkan kita dari taqwa.
- Selalu Mengingat Allah (Dzikir) Salah satu cara untuk menjaga taqwa adalah dengan selalu mengingat Allah melalui dzikir. Dzikir tidak hanya dilakukan setelah shalat, tetapi juga dapat dilakukan kapan saja, di mana saja. Dengan selalu mengingat Allah, hati akan menjadi tenang dan terhindar dari perbuatan dosa.
Allah SWT berfirman: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
Dzikir membantu kita menjaga hati agar selalu dalam keadaan bersih dan dekat dengan Allah. Dengan demikian, kita akan lebih mudah untuk menjaga diri dari godaan dan dosa, serta meningkatkan taqwa.
Taqwa: Jalan Menuju Keselamatan
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa taqwa adalah kunci keselamatan bagi setiap Muslim, baik di dunia maupun di akhirat. Orang yang bertaqwa akan selalu berada di bawah naungan perlindungan Allah, dan mereka akan diberikan kemudahan dalam setiap urusan.
Allah SWT berfirman: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. At-Talaq: 2)
Ayat ini menjelaskan bahwa dengan bertaqwa, Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap masalah dan kesulitan yang dihadapi. Oleh karena itu, setiap Muslim harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas taqwanya agar mendapatkan ridha dan perlindungan dari Allah SWT.
Bertaqwa dengan benar bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat penting bagi setiap Muslim. Taqwa harus diwujudkan melalui konsistensi dalam beribadah, menjaga lisan dan perilaku, bersikap dermawan, serta menjauhi hal-hal yang syubhat dan maksiat. Dengan berusaha menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadis, kita dapat meraih derajat taqwa yang tinggi dan mendapatkan perlindungan serta rahmat dari Allah SWT