Amalan Nabi untuk Menguatkan Iman Part 2

Iman dalam Islam merupakan sesuatu yang tidak statis. Ia bisa naik dan turun tergantung pada amalan dan kondisi spiritual seseorang. Oleh sebab itu, menjaga dan memperkuat iman merupakan hal yang sangat penting bagi setiap Muslim. Dalam video kajian oleh Ustadz Adi Hidayat, beliau mengulas berbagai amalan Nabi Muhammad SAW yang dapat memperkuat iman dan memberikan penjelasan mendalam berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan Hadis. Artikel ini akan melanjutkan pembahasan dari Part 1 mengenai amalan-amalan yang diperkenalkan oleh Rasulullah SAW untuk menjaga keimanan kita tetap kuat.

1. Shalat Sunnah sebagai Penjaga Iman

Shalat wajib adalah tiang agama yang harus ditegakkan setiap Muslim. Namun, shalat sunnah adalah cara untuk memperkuat hubungan dengan Allah dan meningkatkan kualitas keimanan. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan shalat sunnah dalam kesehariannya. Beberapa shalat sunnah yang memiliki keutamaan tinggi untuk menguatkan iman antara lain:

a. Shalat Dhuha

Shalat Dhuha merupakan salah satu shalat sunnah yang sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Shalat ini dilakukan pada pagi hari, setelah matahari terbit. Sebuah hadis dari Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Di dalam tubuh manusia ada 360 sendi. Setiap sendi itu wajib disedekahi. Dua rakaat shalat Dhuha sudah mencukupi kewajiban sedekah tersebut.” (HR. Muslim)

Shalat Dhuha tidak hanya menguatkan iman, tetapi juga mendekatkan kita pada keberkahan dan rezeki dari Allah SWT.

Baca Juga:  Ilmu tentang Pondasi Iman
b. Shalat Rawatib

Shalat Rawatib adalah shalat sunnah yang dilaksanakan sebelum dan sesudah shalat fardu. Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya shalat ini untuk melengkapi kekurangan yang mungkin terjadi dalam shalat fardu. Dalam sebuah hadis dari Ummu Habibah, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah akan mengharamkan api neraka atas tubuhnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Shalat sunnah ini menjaga kekhusyukan dalam shalat wajib dan memperkuat hubungan spiritual seorang hamba dengan Allah, sehingga keimanan menjadi semakin kuat.

2. Sedekah sebagai Penguat Iman

Sedekah adalah salah satu cara yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menjaga iman. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah (2:261):

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir seratus biji.”

Sedekah memberikan manfaat spiritual yang mendalam. Selain membersihkan harta dan memperkuat hubungan sosial, sedekah juga meningkatkan keimanan seorang Muslim karena mereka melakukannya dengan keyakinan penuh bahwa Allah akan membalas kebaikan tersebut. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

“Sedekah tidak akan mengurangi harta, dan Allah tidak menambah kepada seseorang yang memaafkan kecuali kemuliaan, serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Allah akan meninggikannya.”

Dengan rajin bersedekah, hati seorang Muslim akan semakin tenang, penuh dengan rasa syukur, dan keimanan semakin meningkat karena keyakinan kepada janji Allah.

3. Berpuasa Sunnah untuk Mengendalikan Diri

Selain puasa wajib di bulan Ramadan, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh (tiga hari setiap bulan). Puasa memiliki peran penting dalam meningkatkan ketakwaan dan iman. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah (2:183):

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari hawa nafsu, mengontrol amarah, serta memperkuat keimanan dengan menambah rasa takut kepada Allah SWT.

Baca Juga:  Saking Sayangnya Allah Kepada Kita

Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa adalah perisai. Maka apabila salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, hendaklah ia tidak berkata kotor dan bertindak bodoh. Jika ada orang yang memakinya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.'” (HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa adalah bentuk latihan spiritual yang sangat efektif untuk menjaga keimanan tetap kuat, karena seorang Muslim diajarkan untuk menahan diri dari segala bentuk godaan.

4. Mencari Ilmu untuk Meningkatkan Keimanan

Ilmu merupakan kunci dalam memperkuat iman. Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan umatnya untuk terus belajar. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Ilmu yang dimaksud di sini adalah ilmu yang bermanfaat, khususnya ilmu agama yang dapat memperkuat keimanan dan ketakwaan seseorang. Dengan memperdalam pemahaman tentang Al-Qur’an dan Hadis, seorang Muslim akan semakin yakin akan kebenaran ajaran Islam dan memperkokoh keimanan dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

5. Berzikir dan Meningkatkan Kesadaran Diri kepada Allah

Zikir adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan menjadi cara Nabi untuk menjaga keimanan. Rasulullah SAW selalu berzikir kepada Allah dalam setiap keadaan. Dalam QS. Ar-Ra’d (13:28), Allah SWT berfirman:

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

Dengan berzikir, hati seorang Muslim menjadi lebih tenang dan lebih dekat kepada Allah, sehingga iman semakin kuat. Zikir adalah bentuk pengakuan terhadap kekuasaan dan keesaan Allah, yang mampu mengangkat keimanan ke tingkat yang lebih tinggi.

6. Kesimpulan

Amalan-amalan sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW memiliki kekuatan spiritual yang besar dalam memperkuat iman. Shalat sunnah, sedekah, puasa sunnah, mencari ilmu, dan berzikir adalah beberapa di antaranya yang mampu menjaga keimanan agar tetap kokoh dalam menghadapi ujian kehidupan.

Baca Juga:  Tafsir Surah Ali Imran Ayat 173: Mengambil Pelajaran dari Al-Qur'an

Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa iman harus dijaga dan diperkuat dengan amalan-amalan yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadis. Dengan melakukan amalan-amalan ini, seorang Muslim akan semakin dekat dengan Allah dan iman yang dimilikinya akan terus bertumbuh.