Adab dulu baru Ilmu

Dalam Islam, menuntut ilmu adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda:

“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Namun, sebelum menuntut ilmu, ada satu hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu, yaitu adab. Adab atau akhlak adalah pondasi utama dalam menuntut ilmu. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri, dalam kajian-kajiannya, menekankan bahwa pentingnya adab harus didahulukan sebelum mencari ilmu. Tanpa adab, ilmu yang didapatkan tidak akan memberikan manfaat yang optimal, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Artikel ini akan membahas pentingnya adab dalam menuntut ilmu sesuai dengan ajaran Islam, berdasarkan Al-Qur’an dan hadis, serta pandangan dari Ustadz Muhammad Nurul Dzikri.

Definisi Adab dalam Islam

Adab dalam konteks Islam adalah akhlak mulia dan perilaku yang baik yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dianjurkan dalam Al-Qur’an. Adab mencakup segala aspek kehidupan, termasuk adab kepada Allah, adab kepada Rasulullah, adab kepada guru, adab kepada sesama, dan adab dalam menuntut ilmu. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan di antara mereka ada yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.'” (QS. Al-Baqarah: 201)

Ayat ini menunjukkan bahwa kebaikan di dunia tidak hanya mencakup materi dan harta, tetapi juga mencakup akhlak mulia dan perilaku yang baik dalam setiap aspek kehidupan, termasuk saat menuntut ilmu.

Baca Juga:  3 Bekal Menunaikan Rukun Islam Ke 5 Bagi Yang Mampu

Pentingnya Adab dalam Menuntut Ilmu

Ilmu yang didapatkan tanpa adab hanya akan membawa kehancuran bagi penuntutnya. Sebaliknya, ilmu yang didasari oleh adab yang baik akan memberikan manfaat yang besar, baik di dunia maupun di akhirat. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri dalam kajiannya menjelaskan bahwa para ulama terdahulu sangat menekankan pentingnya adab sebelum ilmu. Bahkan, banyak dari mereka yang belajar adab selama bertahun-tahun sebelum memulai menuntut ilmu.

Salah satu contoh yang sering dikutip adalah kisah Imam Malik. Beliau adalah seorang ulama besar dalam ilmu fikih, namun sebelum beliau mulai belajar ilmu agama, ibunya mengajarkan beliau adab terlebih dahulu. Ibunya berkata, “Pelajarilah adab sebelum engkau menuntut ilmu.”

Adab kepada Allah dalam Menuntut Ilmu

Adab pertama yang harus dimiliki oleh setiap penuntut ilmu adalah adab kepada Allah. Ini mencakup kesadaran bahwa segala ilmu berasal dari Allah dan menuntut ilmu adalah bentuk ibadah kepada-Nya. Allah berfirman:

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl: 78)

Ayat ini mengingatkan bahwa ilmu yang kita miliki sejatinya adalah anugerah dari Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu bersyukur dan merendahkan diri di hadapan-Nya, serta senantiasa berdoa agar Allah memberikan ilmu yang bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda:

“Ya Allah, ajarkanlah kepada kami ilmu yang bermanfaat, dan berikanlah kepada kami pemahaman yang benar.” (HR. Ibnu Hibban)

Adab kepada Guru

Guru adalah perantara yang menyampaikan ilmu dari Allah kepada kita. Oleh karena itu, menghormati guru adalah bagian penting dari adab dalam menuntut ilmu. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan bahwa salah satu penyebab hilangnya keberkahan dalam ilmu adalah kurangnya adab kepada guru. Sebagai seorang murid, kita harus bersikap sopan, hormat, dan tidak memandang rendah guru, meskipun guru tersebut mungkin memiliki kekurangan dalam beberapa aspek.

Baca Juga:  Aku vs Al-Qur’an: Refleksi Diri

Rasulullah SAW bersabda:

“Bukanlah termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua, tidak menyayangi yang lebih muda, dan tidak mengetahui hak guru.” (HR. Ahmad)

Dalam Islam, adab kepada guru mencakup berbagai aspek, mulai dari mendengarkan dengan penuh perhatian, tidak memotong pembicaraan, hingga memohon restu dan doa dari guru. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri juga menekankan bahwa keberkahan ilmu sangat bergantung pada bagaimana kita menghormati guru yang mengajarkannya.

Adab dalam Belajar: Kesabaran dan Ketekunan

Dalam menuntut ilmu, kesabaran adalah kunci utama. Ilmu tidak bisa didapatkan secara instan, melainkan membutuhkan waktu, usaha, dan ketekunan. Allah SWT berfirman:

“Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46)

Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menjelaskan bahwa kesabaran dalam belajar mencakup kesabaran dalam menghadapi kesulitan, ketekunan dalam mengulangi pelajaran, dan kerendahan hati dalam mengakui bahwa kita masih dalam proses belajar. Seorang penuntut ilmu yang memiliki adab yang baik akan selalu sabar dan tidak mudah menyerah, meskipun dihadapkan pada berbagai rintangan.

Adab dalam Mencari Ilmu: Menghindari Riya dan Kesombongan

Ilmu yang dipelajari tanpa adab sering kali membuat seseorang menjadi sombong. Padahal, dalam Islam, kesombongan adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan walau sebesar biji sawi.” (HR. Muslim)

Ustadz Muhammad Nurul Dzikri sering mengingatkan bahwa tujuan menuntut ilmu bukanlah untuk mencari pujian atau pengakuan dari orang lain, melainkan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memberikan manfaat bagi sesama. Sifat riya, yaitu melakukan sesuatu untuk dilihat orang lain, harus dihindari oleh setiap penuntut ilmu. Ilmu yang disertai dengan kesombongan tidak akan mendatangkan manfaat, baik di dunia maupun di akhirat.

Baca Juga:  Ramadan Dan Transformasi Spiritual: Sebuah Panduan Lengkap Menjalankan Ibadah Kepada Allah SWT

Menjaga Niat dalam Menuntut Ilmu

Niat yang benar adalah fondasi utama dalam menuntut ilmu. Seorang muslim harus menuntut ilmu semata-mata untuk mencari ridha Allah dan memperbaiki diri, bukan untuk tujuan duniawi semata. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari)

Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menjelaskan bahwa menjaga niat dalam menuntut ilmu sangat penting agar ilmu tersebut mendatangkan keberkahan. Seorang penuntut ilmu yang memiliki niat yang ikhlas akan selalu merasakan kemudahan dan ketenangan dalam proses belajarnya.

Adab adalah landasan utama dalam menuntut ilmu. Tanpa adab, ilmu yang didapatkan tidak akan mendatangkan manfaat yang maksimal. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengajarkan bahwa adab kepada Allah, guru, dan sesama manusia harus selalu dijaga oleh setiap penuntut ilmu. Selain itu, kesabaran, ketekunan, menjaga niat yang ikhlas, dan menjauhi sifat sombong adalah kunci utama untuk mendapatkan keberkahan dalam menuntut ilmu. Dengan adab yang baik, ilmu yang kita pelajari akan menjadi cahaya yang menerangi jalan kita di dunia dan akhirat.