Menjadi pribadi yang lebih baik adalah tujuan setiap umat Muslim. Dalam perjalanan hidup, kita senantiasa dihadapkan pada pilihan dan ujian yang menguji sejauh mana kita mampu memperbaiki diri dan berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ustadz Adi Hidayat sering mengingatkan umat Islam untuk senantiasa berusaha memperbaiki diri, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun pribadi.
Dalam Islam, menjadi baik bukan hanya tentang tindakan lahiriah, tetapi juga tentang niat dan usaha yang konsisten untuk mendekatkan diri kepada Allah. Artikel ini akan membahas betapa pentingnya usaha untuk menjadi baik menurut pandangan Al-Qur’an, Hadis, serta penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat.
1. Pentingnya Usaha untuk Menjadi Baik dalam Islam
Islam mengajarkan bahwa setiap amal baik yang dilakukan dengan ikhlas dan istiqamah (konsisten) akan mendapat ganjaran dari Allah. Perbaikan diri dalam Islam bukanlah suatu yang terjadi dengan tiba-tiba, tetapi melalui proses yang panjang yang melibatkan usaha sungguh-sungguh. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 286:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya.”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap usaha untuk menjadi lebih baik, Allah memberikan batas kemampuan kepada setiap hamba-Nya. Tidak ada usaha yang sia-sia jika dilakukan dengan niat yang baik dan dalam kerangka mencari ridha Allah. Oleh karena itu, menjadi baik adalah tentang berusaha terus-menerus untuk memperbaiki diri, meskipun terkadang kita menghadapi kegagalan dan tantangan.
2. Niat yang Ikhlas dalam Berusaha Menjadi Baik
Ustadz Adi Hidayat sering menekankan bahwa segala amal yang dilakukan harus dilandasi dengan niat yang ikhlas hanya karena Allah. Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Niat yang baik adalah kunci utama dalam melakukan setiap amal perbuatan. Jika niatnya baik, maka Allah akan memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap langkah yang diambil. Dalam hal ini, usaha untuk menjadi baik adalah usaha yang dimulai dengan niat yang tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Proses Perbaikan Diri dalam Islam
Perbaikan diri dalam Islam adalah proses yang harus dijalani dengan penuh kesabaran dan istiqamah. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa kita harus memiliki kesadaran diri tentang kekurangan dan selalu berusaha memperbaikinya. Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memperbaiki diri dalam Islam:
- Meningkatkan Kualitas Ibadah: Salah satu cara terbaik untuk menjadi baik adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah yang ikhlas. Melakukan salat tepat waktu, membaca Al-Qur’an, berdoa, dan berzikir adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah.
- Menjaga Akhlak Mulia: Rasulullah SAW bersabda dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Akhlak yang baik adalah salah satu tanda bahwa seseorang telah berhasil memperbaiki dirinya. Berusaha menjadi pribadi yang sabar, rendah hati, pemaaf, dan penuh kasih sayang kepada sesama adalah bentuk usaha untuk menjadi baik.
- Bertaubat dan Memohon Ampunan: Islam mengajarkan bahwa tidak ada yang sempurna, dan setiap manusia pasti memiliki dosa. Oleh karena itu, bertaubat adalah langkah penting dalam usaha memperbaiki diri. Dalam QS. At-Tahrim ayat 8, Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha (taubat yang sungguh-sungguh).”
Dengan taubat yang tulus, kita mengakui kesalahan dan berusaha memperbaiki diri. Taubat membuka pintu ampunan Allah dan memberi kesempatan untuk memulai kembali.
4. Mengatasi Rintangan dalam Usaha Menjadi Baik
Ustadz Adi Hidayat sering mengingatkan bahwa dalam perjalanan memperbaiki diri, akan ada banyak rintangan dan ujian. Ujian ini bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti godaan untuk kembali ke kebiasaan buruk atau tantangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam menghadapi rintangan ini, penting bagi seorang Muslim untuk selalu sabar dan terus berusaha.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ankabut ayat 69:
“Dan orang-orang yang berjihad untuk Kami, pasti Kami akan menunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang berbuat baik.”
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah akan memberikan petunjuk kepada mereka yang berusaha dengan sungguh-sungguh dan istiqamah untuk berada di jalan yang benar. Oleh karena itu, meskipun ujian dan rintangan datang, kita harus tetap yakin bahwa usaha untuk menjadi baik tidak akan sia-sia.
5. Keutamaan Senantiasa Berusaha Menjadi Baik
Dalam Islam, berusaha menjadi baik bukan hanya untuk kebaikan diri sendiri, tetapi juga untuk kebaikan orang lain. Setiap langkah menuju perbaikan diri akan memberi dampak positif kepada lingkungan sekitar. Rasulullah SAW bersabda dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
“Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Dia tidak menzalimi dan tidak membiarkan saudaranya dizalimi.” (HR. Muslim)
Dengan usaha untuk menjadi baik, kita tidak hanya memperbaiki diri, tetapi juga membawa kebaikan bagi orang lain, membangun komunitas yang lebih baik, dan menjaga harmoni sosial.
Usaha untuk menjadi baik adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan dan ujian. Namun, selama kita berusaha dengan niat yang ikhlas, mengikuti petunjuk Allah dalam Al-Qur’an dan Hadis, serta berusaha memperbaiki diri setiap hari, maka kita sedang berada di jalan yang benar. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa setiap usaha kita, meskipun kecil, akan dihargai oleh Allah jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan konsisten. Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang usaha menjadi baik, kita dapat memperbaiki diri, mengatasi kelemahan, dan akhirnya menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Allah. Dengan kesungguhan dalam beramal, kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan keberkahan di akhirat. Semoga setiap langkah kita untuk menjadi lebih baik mendapat ridha Allah SWT.