Islam sangat menekankan keseimbangan antara berilmu dan beramal. Dalam Al-Qur’an dan Hadis, kita diingatkan bahwa ilmu adalah aset berharga yang akan membimbing amal perbuatan kita. Namun, ilmu tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah; ia tidak memberi manfaat yang sesungguhnya. Ustadz Adi Hidayat sering menggarisbawahi pentingnya memahami, menghayati, dan mengamalkan ilmu agar ilmu tersebut dapat bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep berilmu dan beramal dalam pandangan Islam, serta bagaimana Ustadz Adi Hidayat menjelaskan keseimbangan antara keduanya untuk mencapai kehidupan yang berkah dan bermakna.
1. Keutamaan Ilmu dalam Islam
Islam memberikan penghargaan tinggi pada ilmu dan orang yang berilmu. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” (QS. Al-Mujadilah: 11). Ayat ini menunjukkan bahwa memiliki ilmu adalah keistimewaan, dan orang yang memiliki ilmu memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, ilmu adalah bekal utama untuk memahami dan mendekatkan diri kepada Allah. Tanpa ilmu, seseorang mungkin tidak bisa memahami ajaran-ajaran Allah dengan benar, sehingga amalnya tidak dilakukan dengan cara yang sesuai. Selain itu, ilmu adalah cahaya yang membimbing langkah kita agar tidak tersesat dalam kehidupan.
2. Pentingnya Beramal dengan Ilmu
Berilmu saja tidak cukup; ilmu harus dibarengi dengan amal. Allah SWT mengingatkan dalam Al-Qur’an: “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan?” (QS. As-Saff: 2-3). Ayat ini menjadi peringatan bagi setiap Muslim agar tidak hanya memahami ajaran agama, tetapi juga mengamalkannya.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ilmu tanpa amal adalah sebuah kerugian. Ia mencontohkan, jika seseorang mengetahui tentang keutamaan shalat tetapi tidak melaksanakannya, maka ilmunya tidak memberi manfaat bagi dirinya. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diterapkan dalam tindakan nyata, sehingga tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.
3. Ilmu sebagai Pondasi Amal
Islam mengajarkan bahwa ilmu adalah pondasi amal. Artinya, setiap amal yang dilakukan tanpa didasari ilmu bisa menjadi sia-sia, atau bahkan menimbulkan keburukan. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki menjadi baik, maka Allah akan memahaminya tentang agama.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menggarisbawahi pentingnya memahami ajaran agama sebelum mengamalkannya, agar amal yang dilakukan sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menguraikan bahwa ilmu yang benar adalah ilmu yang didasari oleh Al-Qur’an dan Hadis. Oleh karena itu, setiap Muslim dianjurkan untuk mempelajari sumber-sumber utama agama sebelum beramal, sehingga amalnya benar-benar sesuai dengan ajaran Islam.
4. Hubungan Erat Antara Ilmu dan Amal dalam Mencapai Ridha Allah
Ilmu dan amal adalah dua komponen yang saling melengkapi untuk mencapai ridha Allah. Allah menyukai orang yang memiliki ilmu dan mengamalkannya, karena amal yang dilakukan berdasarkan ilmu menunjukkan ketulusan dan keikhlasan dalam beribadah. Al-Qur’an menegaskan: “Dan katakanlah: ‘Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu'” (QS. At-Taubah: 105). Ayat ini menunjukkan pentingnya amal yang dilandasi oleh ilmu karena amal tersebut akan mendapat perhatian dari Allah.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa amal yang baik dan benar berasal dari pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama. Seorang Muslim yang memiliki ilmu agama yang baik akan mengetahui cara beramal dengan ikhlas dan sesuai syariat. Keseimbangan antara ilmu dan amal adalah bentuk pengabdian yang sempurna kepada Allah, yang pada akhirnya membawa keberkahan dalam hidup.
5. Ilmu Tanpa Amal: Peringatan dalam Al-Qur’an dan Hadis
Ilmu yang tidak diamalkan bisa mendatangkan kerugian. Allah SWT menggambarkan orang yang memiliki ilmu tetapi tidak mengamalkannya seperti keledai yang membawa kitab (QS. Al-Jumu’ah: 5). Ini adalah perumpamaan bagi orang yang mengetahui kebenaran tetapi tidak menerapkannya dalam kehidupan. Begitu juga Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang yang diberi ilmu tetapi tidak mengamalkannya adalah seperti orang yang membawa kitab-kitab berat namun tidak memanfaatkannya.” (HR. Ahmad).
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan agar setiap Muslim tidak hanya sibuk menuntut ilmu tetapi lupa untuk mengamalkannya. Ilmu yang hanya disimpan tanpa diamalkan tidak membawa kebaikan. Sebaliknya, ilmu yang diiringi dengan amal akan membawa manfaat dan keberkahan.
6. Cara Mengamalkan Ilmu yang Telah Dipelajari
Ustadz Adi Hidayat memberikan panduan sederhana untuk mengamalkan ilmu. Pertama, mulailah dengan niat yang ikhlas, yaitu niat mengamalkan ilmu karena Allah. Kedua, buat rencana amal yang konkret, misalnya dengan menyusun jadwal untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, lakukan evaluasi diri secara berkala untuk memastikan bahwa ilmu tersebut benar-benar diterapkan.
Dengan cara ini, ilmu yang kita miliki akan memberi dampak positif pada diri kita dan lingkungan. Menurut Ustadz Adi Hidayat, ilmu yang diamalkan juga akan memperkuat iman kita, karena kita dapat merasakan manfaat nyata dari ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Ilmu dan amal adalah dua elemen yang tidak terpisahkan dalam Islam. Menuntut ilmu merupakan kewajiban, namun kewajiban itu harus diiringi dengan amal agar ilmu tersebut memiliki manfaat yang nyata. Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara keduanya sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa seorang Muslim harus selalu berusaha meningkatkan ilmu dan beramal sesuai ilmu yang dimiliki, agar hidupnya penuh dengan keberkahan dan mendekatkan dirinya kepada Allah. Sebagai penutup, mari kita berdoa agar Allah SWT memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan kemampuan untuk mengamalkannya. Dengan demikian, kita dapat menjadi hamba yang berilmu dan beramal sesuai dengan tuntunan Islam, meraih ridha Allah, dan mendapatkan kehidupan yang berkah di dunia serta akhirat.