Alasan Apa Lagi Kita Tidak Percaya Akhirat?

Kepercayaan pada akhirat adalah salah satu aspek mendasar dari iman yang diajarkan dalam Islam. Keyakinan ini bukan hanya menyangkut kehidupan setelah mati, tetapi juga memengaruhi sikap dan perbuatan kita di dunia. Dalam kajian yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat, dijelaskan bahwa memahami dan mempercayai akhirat adalah bagian penting untuk menjalani kehidupan yang penuh makna, berlandaskan nilai-nilai kebenaran dan ketaatan pada Allah SWT.

1. Akhirat dalam Al-Qur’an: Mengapa Kita Harus Percaya?

Allah SWT dalam Al-Qur’an menyebutkan berkali-kali tentang adanya kehidupan setelah kematian. Salah satu ayat yang sering menjadi rujukan adalah dalam Surah Al-Baqarah ayat 4:

“Dan mereka yang beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Qur’an) dan apa yang telah diturunkan sebelum kamu, serta mereka yakin akan adanya akhirat.”

Ayat ini menegaskan bahwa iman kepada akhirat adalah salah satu ciri orang yang beriman. Sebagaimana kepercayaan kepada Allah dan rasul-Nya, keimanan pada akhirat juga membentuk bagaimana seseorang menjalani hidupnya di dunia, dengan selalu bersiap menghadapi kehidupan abadi yang akan datang.

2. Kenapa Banyak yang Ragu Akan Akhirat?

Meskipun pengetahuan tentang akhirat sudah jelas dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadis, banyak orang yang masih ragu. Keraguan ini seringkali muncul dari pandangan dunia yang semata-mata berorientasi pada hal-hal material. Bagi mereka yang hidup dalam lingkungan sekuler atau tidak memahami ajaran agama dengan benar, akhirat mungkin dianggap tidak relevan.

Baca Juga:  Mempelajari dan Memaknai Hukum Halal dan Haram dalam Agama Islam

Keraguan ini biasanya dilandasi oleh:

  • Keterikatan pada Dunia: Mereka yang terlalu fokus pada dunia sering kali sulit membayangkan kehidupan di luar apa yang mereka miliki di dunia ini.
  • Kurangnya Pemahaman: Tanpa pemahaman yang benar, konsep akhirat bisa terasa abstrak dan sulit dipercaya.
  • Pengaruh Sosial dan Lingkungan: Lingkungan yang tidak mendorong nilai-nilai spiritual seringkali memperkuat sikap skeptis terhadap akhirat.

3. Bukti-Bukti Akhirat dari Al-Qur’an

Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya menjelaskan berbagai ayat yang memberikan penegasan tentang adanya akhirat. Beberapa di antaranya adalah:

  • Surah Al-Ankabut ayat 64
    “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, kalau mereka mengetahui.”

    Ayat ini menegaskan bahwa kehidupan dunia adalah sementara dan tidak kekal. Akhiratlah kehidupan yang sesungguhnya, yang akan menentukan bagaimana nasib manusia setelah meninggalkan dunia ini.

  • Surah Al-Hadid ayat 20
    Allah menggambarkan kehidupan dunia sebagai sesuatu yang menipu dan hanya berlangsung sementara. Mereka yang terfokus pada dunia semata akan merasa kehilangan saat ajal menjemput dan tidak memiliki bekal untuk akhirat.

Ayat-ayat ini mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia ini hanyalah persinggahan sementara, yang seharusnya digunakan sebagai ladang untuk menanam amal bagi akhirat.

4. Keyakinan pada Akhirat Mengubah Perilaku

Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa keyakinan pada akhirat bukan hanya sebatas konsep, tetapi harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang yakin akan kehidupan setelah mati akan berusaha menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab, karena ia menyadari bahwa segala perbuatannya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Beberapa dampak positif dari keyakinan pada akhirat antara lain:

  1. Menghindari Perbuatan Maksiat
    Kesadaran akan balasan di akhirat membuat seseorang lebih berhati-hati dalam berperilaku, menjauhi perbuatan dosa, dan berusaha selalu berada dalam jalan yang diridhai Allah.
  2. Mengembangkan Sikap Sabar dan Ikhlas
    Mereka yang yakin pada akhirat lebih mudah menerima ujian dan cobaan. Mereka memahami bahwa segala kesulitan yang mereka hadapi di dunia akan mendapatkan ganjaran di akhirat, sehingga lebih sabar dan ikhlas.
  3. Mendorong untuk Berbuat Kebaikan
    Keyakinan pada akhirat memotivasi seseorang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, beramal saleh, dan membantu sesama, karena mereka tahu bahwa setiap perbuatan baik akan dibalas oleh Allah.

5. Apa Kata Rasulullah tentang Akhirat?

Rasulullah SAW selalu mengingatkan umatnya tentang pentingnya kehidupan akhirat. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang cerdas adalah orang yang mengendalikan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, dan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah.”

Hadis ini mengajarkan bahwa orang yang bijak adalah mereka yang selalu memikirkan akhirat dalam setiap tindakannya. Mereka yang hanya mengikuti hawa nafsunya dan mengabaikan akhirat adalah orang yang lemah dan akan menyesal nantinya.

6. Menumbuhkan Keyakinan pada Akhirat

Untuk memperkuat keyakinan pada akhirat, kita perlu memperbanyak ilmu agama dan mendalami ayat-ayat Al-Qur’an serta hadis yang berkaitan dengan akhirat. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Memperdalam Tafsir Al-Qur’an: Pelajari tafsir dari ayat-ayat tentang akhirat untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
  • Mendengarkan Kajian Ulama: Ustadz Adi Hidayat dan ulama lainnya sering kali memberikan penjelasan yang mudah dipahami tentang akhirat.
  • Berinteraksi dengan Lingkungan yang Positif: Berada di lingkungan yang mengingatkan kita tentang akhirat akan membantu memperkuat keyakinan dan menjauhkan kita dari sikap skeptis.

Dalam kajiannya, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan kita bahwa akhirat adalah sesuatu yang pasti. Bukti-bukti keberadaannya sudah jelas diungkapkan dalam Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW. Tidak ada alasan bagi seorang Muslim untuk meragukan akhirat, karena dengan meyakini akhirat, kita akan terdorong untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, berusaha memperbaiki diri, dan memperbanyak amal saleh.