Do’a Mendapatkan Syafaat di Hari Kiamat

Syafaat di Hari Kiamat adalah salah satu karunia besar yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Syafaat merupakan pertolongan yang sangat dinanti-nantikan oleh setiap Muslim di hari di mana tidak ada satu pun yang bisa menolong selain izin dari Allah SWT. Dalam video ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat membahas mengenai pentingnya berdoa untuk mendapatkan syafaat serta doa-doa yang diajarkan dalam Islam untuk mengharapkan pertolongan ini.

Apa Itu Syafaat?

Syafaat secara bahasa berarti pertolongan atau mediasi. Dalam konteks Islam, syafaat adalah bentuk pertolongan yang diberikan oleh Nabi Muhammad ﷺ dan para makhluk yang diizinkan oleh Allah untuk memberikan pertolongan pada hari Kiamat. Syafaat ini sangat dibutuhkan, mengingat pada hari itu, amal kebaikan dan keburukan akan ditimbang, dan banyak orang akan berharap mendapatkan syafaat untuk meringankan beban mereka.

Dalam QS. Al-Baqarah: 255 (Ayat Kursi), Allah menjelaskan bahwa tidak ada yang bisa memberikan syafaat kecuali atas izin-Nya:

“Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya?” (QS. Al-Baqarah: 255)

Ayat ini menegaskan bahwa syafaat hanya akan diberikan oleh mereka yang diizinkan oleh Allah, dan syafaat itu hanya diberikan kepada orang-orang yang layak menerimanya.

Siapa yang Mendapatkan Syafaat?

Berdasarkan penjelasan Ustadz Adi Hidayat, ada beberapa kategori orang yang akan mendapatkan syafaat pada hari Kiamat, sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis, di antaranya:

  1. Orang yang Mengucapkan Kalimat Tauhid dengan Ikhlas Salah satu cara paling utama untuk mendapatkan syafaat di hari Kiamat adalah dengan menjaga keikhlasan dalam mengucapkan kalimat tauhid, yakni Laa ilaaha illallah. Dalam sebuah Hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda:

    “Orang yang paling berhak mendapatkan syafaatku pada hari Kiamat adalah yang mengucapkan ‘Laa ilaaha illallah’ dengan ikhlas dari hatinya.” (HR. Bukhari)

    Doa dan dzikir ini, jika diucapkan dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, menjadi jalan utama untuk mendapatkan syafaat dari Rasulullah ﷺ.

  2. Orang yang Menjaga Shalat Lima Waktu Shalat adalah pilar utama dalam agama Islam. Dalam banyak Hadis, disebutkan bahwa shalat dapat menjadi penyelamat bagi seseorang di akhirat dan bisa menjadi syafaat bagi orang yang menjaganya dengan baik. Dalam QS. Al-Ma’arij: 34-35, Allah berfirman:

    “Dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itu akan dimasukkan ke dalam surga dengan penghormatan.” (QS. Al-Ma’arij: 34-35)

    Menjaga shalat lima waktu dengan disiplin tidak hanya menjadi bukti ketaatan kepada Allah, tetapi juga menjadi sebab seseorang mendapatkan syafaat.

  3. Orang yang Banyak Membaca Shalawat Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:

    “Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”

    Shalawat juga disebutkan sebagai salah satu bentuk amal yang dapat mendekatkan seseorang kepada syafaat Nabi Muhammad ﷺ di hari Kiamat. Dengan memperbanyak shalawat, seorang Muslim memperkuat hubungannya dengan Rasulullah ﷺ dan membuka jalan menuju syafaat.

  4. Orang yang Berpuasa di Bulan Ramadhan Puasa di bulan Ramadhan juga merupakan amal yang bisa mendatangkan syafaat. Dalam sebuah Hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

    “Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari Kiamat.” (HR. Ahmad)

    Selain mendapatkan pahala yang besar, puasa juga dapat menjadi penyebab seseorang mendapat pertolongan di hari akhir.

Do’a Memohon Syafaat

Ada beberapa doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ untuk memohon syafaat dan pertolongan di hari Kiamat. Salah satunya adalah doa setelah mendengar adzan. Dalam sebuah Hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barangsiapa setelah mendengar adzan mengucapkan, ‘Allahumma rabba hadhihid da’watit taammati was shalatil qaaimati, aati Muhammadanil wasilata wal fadheelah, wab’atshu maqaman mahmuda nil ladzi wa’adtahu,’ maka ia berhak mendapatkan syafaatku pada hari Kiamat.” (HR. Bukhari)

Doa ini tidak hanya menjadi cara untuk mendapatkan pahala, tetapi juga menjadi pintu bagi seorang Muslim untuk memperoleh syafaat Rasulullah ﷺ di akhirat nanti.

Menghindari Perbuatan yang Menghalangi Syafaat

Selain melakukan amalan-amalan yang bisa mendatangkan syafaat, penting juga bagi seorang Muslim untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang bisa menghalangi seseorang dari mendapatkan syafaat. Beberapa perbuatan tersebut di antaranya:

  1. Syirik (Menyekutukan Allah) Syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah jika seseorang meninggal dalam keadaan syirik. Dalam QS. An-Nisa: 48, Allah berfirman:

    “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. An-Nisa: 48)

    Syirik juga menghalangi seseorang dari mendapatkan syafaat, karena tidak ada pertolongan bagi orang yang menyekutukan Allah.

  2. Meninggalkan Shalat Meninggalkan shalat dengan sengaja adalah dosa besar yang bisa menghalangi seseorang dari mendapatkan syafaat. Shalat adalah tiang agama, dan jika tiang ini ditinggalkan, maka akan sulit bagi seseorang untuk mendapatkan pertolongan di hari Kiamat.
  3. Durhaka kepada Orang Tua Durhaka kepada orang tua merupakan salah satu dosa besar dalam Islam. Orang yang durhaka kepada orang tua tidak hanya dijauhkan dari keberkahan di dunia, tetapi juga akan sulit mendapatkan syafaat di hari akhir.

Mendapatkan syafaat di hari Kiamat adalah harapan setiap Muslim, karena syafaat bisa menjadi penyelamat bagi mereka yang amal kebaikannya kurang mencukupi. Dengan melakukan amalan-amalan yang disunnahkan oleh Rasulullah ﷺ, seperti menjaga shalat, memperbanyak dzikir dan shalawat, serta menghindari perbuatan dosa besar, kita bisa memperbesar peluang mendapatkan syafaat di hari Kiamat. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya mengingatkan pentingnya menjaga amalan-amalan tersebut serta terus memohon kepada Allah agar diberi syafaat pada hari yang penuh ketakutan tersebut.

Baca Juga:  Cara Allah Mengangkat Masalah Kita ketika Kita Sujud