Hidup dengan beban utang yang menumpuk sering kali membuat seseorang merasa lelah, baik secara fisik maupun mental. Dalam Islam, utang bukan hanya sekadar tanggung jawab dunia, tetapi juga bisa menjadi beban di akhirat jika tidak dikelola dengan benar. Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. dalam ceramahnya yang berjudul “Lelah Hidup Banyak Hutang” mengajak umat Islam untuk memahami bagaimana menghadapi dan mengatasi persoalan ini sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadis.

Dampak Negatif Hidup dengan Banyak Utang

Utang bisa menjadi salah satu penyebab utama stres dalam hidup seseorang. Dalam Islam, utang memiliki dampak serius baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda, “Jiwa seorang mukmin tergantung karena hutangnya hingga hutang tersebut dilunasi.” (HR. Tirmidzi). Hadis ini mengingatkan kita bahwa meskipun amal ibadah kita baik, dosa dari utang yang belum terbayar bisa menghalangi kita untuk mendapatkan rahmat Allah di akhirat.

Selain itu, hidup dalam lilitan utang juga dapat mempengaruhi hubungan sosial seseorang. Orang yang berhutang mungkin merasa malu atau tertekan karena tidak mampu memenuhi janjinya, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan dengan orang lain. Hal ini juga ditekankan dalam Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah [2:282], di mana Allah memerintahkan umat Islam untuk mencatat dan menyaksikan setiap transaksi utang piutang agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Cara Mengatasi Utang Menurut Islam

  1. Memohon Pertolongan Allah
    Ketika seseorang merasa lelah dan tertekan karena utang, langkah pertama yang harus dilakukan adalah kembali kepada Allah. Dalam ceramahnya, Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah menekankan pentingnya memohon ampunan dan bantuan kepada Allah melalui doa. Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ untuk memohon keringanan dari beban utang adalah:“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, serta dari lilitan utang dan penguasaan orang lain.” (HR. Abu Dawud)

    Doa ini mengajarkan kita untuk tidak hanya meminta agar utang dilunasi, tetapi juga memohon perlindungan dari sifat-sifat negatif yang bisa muncul akibat tekanan finansial.

  2. Berusaha Melunasi dengan Segera
    Dalam Islam, sangat dianjurkan untuk segera melunasi utang. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah ﷺ, “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dalam melunasi utang.” (HR. Bukhari). Ustadz Syafiq menjelaskan bahwa menunda pembayaran utang tanpa alasan yang sah merupakan dosa. Oleh karena itu, meskipun hidup terasa berat, upaya untuk melunasi utang harus tetap diutamakan.
  3. Bersikap Jujur dan Bertanggung Jawab
    Islam sangat menekankan kejujuran dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal berutang. Dalam Surah Al-Ma’idah [5:1], Allah memerintahkan umat Islam untuk selalu memenuhi janji dan perjanjian, termasuk perjanjian dalam utang-piutang. Jika seseorang tidak mampu melunasi utangnya tepat waktu, ia harus segera memberitahukan hal tersebut kepada kreditur dan berusaha mencari solusi bersama. Kejujuran dan tanggung jawab adalah kunci agar utang tidak menjadi beban yang berkepanjangan.
  4. Menghindari Utang yang Tidak Perlu
    Ustadz Syafiq juga mengingatkan agar umat Islam berhati-hati dalam berutang. Jangan sampai utang menjadi gaya hidup yang biasa, terutama jika utang tersebut hanya untuk memenuhi keinginan yang tidak mendesak. Rasulullah ﷺ bersabda, “Janganlah engkau takut akan kekurangan, sesungguhnya utang itu adalah penyesalan di malam hari dan kehinaan di siang hari.” (HR. Al-Bukhari). Islam mengajarkan kesederhanaan dan hidup sesuai kemampuan sebagai solusi terbaik untuk menghindari utang yang tidak perlu.

Solusi Mengatasi Stres Akibat Utang

Selain menjalankan solusi Islam dalam melunasi utang, penting juga untuk menjaga kesehatan mental dalam menghadapi situasi yang sulit ini. Rasa lelah dan stres yang timbul akibat utang dapat merusak kualitas hidup seseorang. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Berserah Diri kepada Allah (Tawakal)
    Setelah melakukan segala upaya, seorang Muslim harus selalu bertawakal, menyerahkan hasilnya kepada Allah. Hal ini tercermin dalam firman Allah di Surah At-Talaq [65:3], “Barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan (keperluannya).” Keyakinan bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik dapat membantu meredakan kecemasan.
  2. Meningkatkan Kualitas Ibadah
    Stres akibat utang dapat diredakan dengan memperbaiki hubungan dengan Allah. Ustadz Syafiq menekankan pentingnya meningkatkan ibadah, seperti shalat tepat waktu, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak dzikir. Ibadah bukan hanya cara mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga memberikan ketenangan batin yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi masalah.
  3. Mencari Dukungan Sosial
    Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas. Berbicara dengan orang-orang terdekat bisa membantu mengurangi beban pikiran. Bahkan, dalam beberapa kasus, mereka mungkin bisa memberikan bantuan, baik secara finansial maupun dalam bentuk nasihat.

Kesimpulan

Lelah hidup dengan banyak utang adalah kenyataan yang dihadapi banyak orang, tetapi Islam memberikan solusi yang jelas untuk mengatasinya. Dengan memohon pertolongan Allah, berusaha melunasi utang, bersikap jujur, serta menghindari utang yang tidak perlu, seseorang dapat menjalani hidup yang lebih tenang dan berkah. Sebagai umat Islam, kita harus selalu berusaha untuk tidak membebani diri dengan utang yang berlebihan, serta memperbaiki kualitas ibadah dan hubungan dengan Allah untuk mendapatkan pertolongan-Nya.

Baca Juga:  Setinggi Apa Iman Kita, Disitulah Kebahagiaan Kita Berada