Senyum bukan hanya ekspresi kebahagiaan, tetapi juga memiliki dampak besar pada kesehatan fisik dan mental, termasuk meredakan hipertensi. Dalam perspektif Islam, senyum adalah salah satu amalan sederhana yang memiliki nilai pahala besar. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah” (HR. Tirmidzi). Islam mengajarkan bahwa perilaku baik, bahkan sekecil senyuman, mendatangkan kebaikan, dan ternyata, ilmu pengetahuan modern pun mendukungnya.
Senyum Menurut Pandangan Islam
Dalam Al-Qur’an, terdapat banyak ayat yang mendorong umat Muslim untuk berbuat baik kepada sesama. Salah satu bentuk kebaikan yang sering dilakukan Rasulullah SAW adalah dengan memberikan senyuman. Rasulullah SAW selalu tersenyum kepada sahabat dan para pengikutnya sebagai bentuk keramahan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” Ini menunjukkan bahwa senyum memiliki nilai besar dalam Islam, tidak hanya untuk menyenangkan hati orang lain, tetapi juga membawa pahala bagi yang melakukannya.
Senyum dan Hipertensi dan Bagaimana Senyum Bisa Menjadi Terapi?
Menurut artikel dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Indonesia, senyum memiliki efek positif pada kesehatan, terutama dalam meredakan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Saat tersenyum, tubuh menghasilkan hormon endorfin yang membantu mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan menurunkan tekanan darah. Proses ini membantu memperbaiki aliran darah dan mengurangi tekanan pada arteri. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa senyum adalah terapi alami yang efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan jantung.
Penelitian juga mendukung fakta bahwa senyum bisa menurunkan kadar kortisol, yaitu hormon stres yang bisa memicu peningkatan tekanan darah. Seperti yang dilakukan oleh dr Agung Rahmadi, M. Biomed, MA kepada salajh satu pasiennya yang memiliki hipertensi dimana beliau meminta pasiennya untuk melakukan terapi senyum. Pasiennya diminta untuk melakukan senyum pada satu hari sebanayk 20 kali dengan minimal durasi 20 detik setiap senyuman dan setelah satu pekan ternyata pasien tersebut memiliki kadar hipertensi yang lebih rendah. Ternyata dalam penelitian disampaikan bahwa dengan melakukan terapi itu maka otak akan memngeluarkan sejenis dzat yang bernama beta endorphin. Beta endorphin adalah morfin yang di hasilkan alami oleh tubuh sehingga bila banyak senyum maka morfinnya akan semakin banyak yang menyebabkan pembuluh darahnya akan semakin lebar, yang menjadi manfaat dari senyum itu sendiri.
Perspektif Islam dalam Menjaga Kesehatan
Islam selalu mendorong umatnya untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Al-Qur’an dan Hadis mengajarkan agar manusia senantiasa menjaga kebersihan, menjaga pola makan, dan menjauhi hal-hal yang merusak tubuh. Hal ini sejalan dengan prinsip menjaga kesehatan yang juga dijelaskan dalam dunia medis modern.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 195, Allah berfirman:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah; karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga kesehatan dan menjauhi kebinasaan, termasuk dengan menjaga kesehatan mental dan fisik. Senyum menjadi salah satu bentuk perbuatan baik yang bisa mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
Kesimpulan
Islam selalu mengajarkan agar umatnya menjaga kesehatan, baik secara jasmani maupun rohani. Senyum bukan hanya ibadah yang ringan dan berpahala, tetapi juga terapi alami yang bisa membantu meredakan hipertensi. Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, senyum adalah sedekah yang bisa mendatangkan pahala. Selain itu, ilmu pengetahuan modern juga mendukung bahwa senyum bisa membantu menurunkan tekanan darah dan memberikan efek positif bagi kesehatan mental. Dengan terus tersenyum dan menjaga kesehatan, kita bisa lebih dekat dengan Allah dan lebih baik dalam menjalani kehidupan ini.
