Alasan Allah Kenapa Doa kita belum di Ijabah?

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak di antara kita yang merasa bahwa doa-doa yang dipanjatkan belum juga diijabah oleh Allah SWT. Pertanyaan yang sering muncul adalah, “Kenapa doa saya belum dikabulkan?” Ustadz Khalid Basalamah dalam salah satu ceramahnya menguraikan berbagai alasan mengapa Allah menunda atau tidak mengabulkan doa seseorang, dengan merujuk pada ajaran Al-Qur’an dan Hadis.

1. Allah Mengetahui yang Terbaik untuk Hamba-Nya

Salah satu alasan mengapa doa kita belum diijabah adalah karena Allah SWT lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kita. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 216, Allah berfirman:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Ayat ini mengajarkan bahwa Allah memiliki pengetahuan yang sempurna tentang apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Sering kali kita menginginkan sesuatu yang pada pandangan kita adalah baik, namun bisa jadi hal itu justru membawa keburukan. Oleh karena itu, Allah menunda atau bahkan tidak mengijabah doa kita demi kebaikan kita sendiri.

2. Ujian Kesabaran

Doa yang belum diijabah juga bisa menjadi ujian kesabaran bagi seorang Muslim. Ustadz Khalid Basalamah menekankan pentingnya bersabar dan tetap berprasangka baik kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah seorang Muslim berdoa kepada Allah dengan doa yang tidak mengandung dosa atau pemutusan silaturahmi, melainkan Allah akan memberinya salah satu dari tiga hal: [1] Doanya akan segera dikabulkan, [2] Doanya akan disimpan sebagai pahala di akhirat, atau [3] Doanya akan dijauhkan dari keburukan yang setara dengan apa yang ia minta.” (HR. Ahmad)

Baca Juga:  Waktu Terbaik Untuk Memanjatkan Doa Kedua Orang Tua Rabbighfirli

Hadis ini menunjukkan bahwa doa yang belum dikabulkan bukan berarti tidak diijabah, melainkan bisa menjadi pahala atau penjaga dari keburukan yang tidak kita sadari. Ujian kesabaran dalam menunggu ijabahnya doa adalah cara Allah mendidik kita untuk selalu bersyukur dan tetap istiqamah dalam beribadah.

3. Doa yang Tidak Khusyuk

Salah satu penyebab doa tidak diijabah adalah kurangnya kekhusyukan dalam berdoa. Berdoa dengan hati yang lalai atau sekadar melafalkan doa tanpa rasa keikhlasan dan pengharapan kepada Allah bisa menjadi penghalang bagi terkabulnya doa. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)

Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa doa yang disampaikan dengan rendah hati, khusyuk, dan penuh pengharapan akan lebih mudah diijabah oleh Allah SWT. Oleh karena itu, perbaiki niat dan fokus saat berdoa, karena doa yang dilakukan dengan kesadaran dan keikhlasan memiliki potensi besar untuk dikabulkan.

4. Makanan dan Harta yang Haram

Salah satu faktor utama yang menghalangi terkabulnya doa adalah makanan dan harta yang berasal dari sumber yang haram. Rasulullah SAW bersabda:

“Seorang laki-laki yang menempuh perjalanan jauh, kusut masai, dan berdebu, lalu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: ‘Ya Rabbi, Ya Rabbi,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, dan pakaiannya haram, serta ia dibesarkan dengan sesuatu yang haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?” (HR. Muslim)

Hadis ini menjelaskan bahwa salah satu alasan utama doa tidak diijabah adalah karena seseorang mengonsumsi harta yang haram. Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan pentingnya menjaga diri dari sumber-sumber rezeki yang haram dan memastikan makanan yang kita konsumsi sesuai dengan syariat Islam agar doa kita lebih mudah dikabulkan oleh Allah.

Baca Juga:  Pemuda Pencari Kebenaran

5. Belum Waktunya Ijabah

Ada kalanya Allah menunda ijabah doa karena waktu yang diminta belum tepat. Allah lebih mengetahui kapan waktu terbaik bagi seorang hamba untuk menerima sesuatu. Dalam Surah Ghafir ayat 60, Allah berfirman:

“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghafir: 60)

Ayat ini adalah janji Allah bahwa setiap doa akan diijabah, namun terkadang waktunya ditunda sesuai dengan hikmah-Nya. Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya, hanya saja sebagai hamba, kita perlu bersabar dan terus memperbaiki diri sambil menunggu waktu yang tepat untuk menerima ijabah dari Allah.

6. Terkait dengan Takdir yang Lebih Baik

Salah satu konsep penting dalam Islam adalah takdir, yang mencakup segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah untuk hamba-Nya. Ustadz Khalid Basalamah menekankan bahwa doa yang belum diijabah mungkin karena takdir Allah yang lebih baik bagi kita. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan takdir bagi seluruh makhluk 50 ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.” (HR. Muslim)

Takdir Allah adalah yang terbaik, meskipun kadang kita sulit memahami hikmahnya. Oleh karena itu, kita harus selalu berprasangka baik kepada Allah dan yakin bahwa setiap ketetapan-Nya adalah yang terbaik bagi kehidupan kita.

7. Doa yang Mengandung Keburukan

Doa yang mengandung keburukan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain, juga merupakan alasan mengapa Allah tidak mengabulkan doa tersebut. Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah kalian berdoa untuk keburukan terhadap diri kalian sendiri, anak-anak kalian, atau harta kalian, agar tidak bertepatan dengan waktu yang diijabah oleh Allah, sehingga doa kalian dikabulkan.” (HR. Muslim)

Baca Juga:  Hukum Membunuh Semut Baik Disengaja ataupun Tidak

Ustadz Khalid Basalamah menegaskan pentingnya memastikan doa yang kita panjatkan adalah untuk kebaikan dan tidak mengandung unsur keburukan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Doa yang belum diijabah bukan berarti Allah tidak mendengar atau mengabaikan doa kita. Ada banyak hikmah di balik doa yang belum dikabulkan, baik itu sebagai ujian kesabaran, karena adanya penghalang dalam diri kita, atau karena Allah menyiapkan yang lebih baik bagi kita di kemudian hari. Ustadz Khalid Basalamah mengajarkan pentingnya terus berdoa dengan hati yang tulus, menjaga diri dari makanan dan harta yang haram, serta selalu berprasangka baik kepada Allah. Dengan sikap yang benar, insyaAllah, doa kita akan diijabah pada waktu dan cara yang terbaik