Amalan Tertolaknya Adzab Allah : #4 Istighfar

Istighfar, atau memohon ampun kepada Allah, merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Amalan ini bukan hanya sebuah ritual, tetapi juga bentuk pengakuan atas segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan. Dalam konteks tertolaknya adzab Allah Ta’ala, istighfar memegang peranan yang sangat penting. Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya sering mengingatkan pentingnya memperbanyak istighfar sebagai salah satu jalan untuk memperoleh rahmat dan perlindungan Allah dari adzab yang mungkin menimpa yang juga diambil dari Buku tentang Amalan yang Menyebabkan Tertolaknya Adzab Allah Ta’ala karya ‘Abdul ‘Aziz Al-Musyaiqih.

Pentingnya Istighfar dalam Islam

Istighfar merupakan sebuah permohonan ampun yang tulus dari seorang hamba kepada Tuhannya. Istighfar menunjukkan kerendahan hati dan pengakuan bahwa manusia tidak lepas dari dosa. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan mohonlah ampunan kepada Tuhanmu dan bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Pengasih.” (QS. Hud: 90)

Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya istighfar dan taubat dalam kehidupan seorang Muslim. Allah membuka pintu ampunan-Nya seluas-luasnya bagi siapa saja yang memohon ampun dengan tulus dan bertaubat dari kesalahan yang telah diperbuat.

Istighfar Sebagai Penolak Adzab

Salah satu keutamaan istighfar adalah sebagai penolak adzab Allah Ta’ala. Ketika seorang hamba banyak memohon ampun, maka Allah akan menurunkan rahmat-Nya dan menolak berbagai macam adzab yang mungkin ditimpakan. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan, kelapangan dari setiap kesempitan, dan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Hadis ini menunjukkan betapa besar manfaat istighfar dalam kehidupan seorang Muslim. Selain sebagai penolak adzab, istighfar juga mendatangkan berbagai macam kebaikan dan keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.

Baca Juga:  Tafsir Surah Adh-Dhuha

Contoh Istighfar yang Diajarkan Rasulullah SAW

Rasulullah SAW mengajarkan berbagai macam istighfar yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu istighfar yang sering diamalkan oleh Nabi adalah:

“Astaghfirullahal ‘Azhim, alladzi laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qayyum wa atuubu ilaih.”

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, yang Maha Hidup dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya.”

Rasulullah SAW sendiri adalah sosok yang maksum (terjaga dari dosa), namun beliau tetap memperbanyak istighfar sebagai bentuk penghambaan dan ketergantungan total kepada Allah. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda:

“Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar dan bertaubat kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.” (HR. Bukhari)

Manfaat Istighfar dalam Kehidupan Sehari-hari

Istighfar bukan hanya bermanfaat untuk menolak adzab, tetapi juga membawa banyak manfaat lain dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:

  1. Menghapus Dosa: Istighfar adalah cara terbaik untuk menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat. Allah Ta’ala berfirman:

    “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya sendiri kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa: 110)

  2. Mendatangkan Ketenangan Hati: Dengan memperbanyak istighfar, hati seorang Muslim akan menjadi lebih tenang karena ia merasa dekat dengan Allah dan yakin bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosanya.
  3. Mendapatkan Keberkahan dalam Hidup: Istighfar juga menjadi sebab turunnya keberkahan dalam hidup, baik dalam bentuk rezeki, kesehatan, maupun kebahagiaan.
  4. Memperoleh Keselamatan dari Bahaya: Dengan memperbanyak istighfar, seorang hamba akan dilindungi dari berbagai macam bahaya dan musibah, baik di dunia maupun di akhirat.

Istighfar sebagai Kebiasaan Sehari-hari

Agar istighfar bisa menjadi penolak adzab, penting bagi seorang Muslim untuk menjadikannya sebagai kebiasaan sehari-hari. Istighfar bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik setelah shalat, sebelum tidur, atau bahkan ketika sedang bekerja. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan kesadaran bahwa kita semua adalah makhluk yang tidak lepas dari dosa.

Istighfar adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki kekuatan besar dalam menolak adzab Allah Ta’ala. Dengan memperbanyak istighfar, seorang Muslim bukan hanya mendapatkan pengampunan dari dosa-dosanya, tetapi juga memperoleh perlindungan dari berbagai macam musibah dan bahaya yang mungkin menimpanya. Oleh karena itu, mari kita jadikan istighfar sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, agar kita senantiasa berada dalam lindungan dan rahmat Allah Ta’ala. Yuk bersama-sama kita amalkan dan sebarluaskan kepada hamba Allah SWT lainnya yang insyaAllah akan menjadi ladang pahala untuk kita semuanya.