Hanya Memiliki 2 Opsi dalam Kehidupan Ini

Kehidupan ini sering kali membuat kita dihadapkan pada berbagai pilihan dan keputusan yang tampaknya kompleks. Namun, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri dalam ceramahnya menjelaskan bahwa pada akhirnya, kita hanya memiliki dua opsi utama dalam kehidupan ini. Artikel ini akan membahas konsep tersebut dengan merujuk pada ajaran Al-Qur’an dan Hadis, serta memberikan panduan praktis tentang bagaimana kita dapat membuat pilihan yang sesuai dengan tuntunan agama.

Dua Opsi Utama dalam Kehidupan

Kehidupan Dunia atau Kehidupan Akhirat

Salah satu tema utama dalam ajaran Islam adalah pilihan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan hiburan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta saling berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan. Seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning; kemudian ia menjadi hancur. Dan di akhirat ada azab yang berat dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)

Ayat ini menunjukkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan penuh dengan godaan yang menipu. Sementara itu, kehidupan akhirat adalah tujuan utama yang harus kita tuju. Pilihan ini adalah dasar dari segala keputusan kita dalam hidup.

Baca Juga:  Cara Meningkatkan Iman: Bersemangat Menimba Ilmu Agama

Ketaatan atau Kemaksiatan

Pilihan kedua yang dihadapi setiap Muslim adalah antara ketaatan kepada Allah dan kemaksiatan. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim)

Ketaatan mencakup segala tindakan yang sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya, sedangkan kemaksiatan adalah tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Setiap pilihan yang kita buat dalam kehidupan sehari-hari harus dipertimbangkan dalam konteks ketaatan atau kemaksiatan.

Menghadapi Pilihan dalam Kehidupan

Menetapkan Prioritas

Ketika kita dihadapkan pada pilihan-pilihan dalam hidup, penting untuk menetapkan prioritas berdasarkan nilai-nilai agama. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menjelaskan bahwa kita harus mengutamakan pilihan yang mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan ridha-Nya. Ini berarti kita harus memilih tindakan yang membawa manfaat bagi akhirat dan meninggalkan hal-hal yang hanya memberikan keuntungan sementara di dunia.

Meminta Petunjuk dari Allah

Dalam setiap keputusan yang kita ambil, memohon petunjuk Allah melalui doa adalah hal yang sangat penting. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika salah seorang di antara kalian ingin memutuskan sesuatu, hendaknya ia melakukan shalat dua rakaat selain shalat wajib, kemudian berdoalah: ‘Ya Allah, jika keputusan ini baik untukku dalam agama, dunia, dan akhiratku, maka mudahkanlah aku untuk melakukannya. Namun jika keputusan ini buruk untukku dalam agama, dunia, dan akhiratku, maka jauhkanlah aku darinya.'” (HR. Ahmad)

Doa ini dikenal sebagai istikharah, dan ini adalah cara kita meminta petunjuk dari Allah dalam membuat keputusan.

Menilai Konsekuensi

Saat membuat keputusan, penting untuk menilai konsekuensi dari setiap pilihan. Apakah pilihan tersebut akan membawa dampak positif atau negatif dalam jangka panjang? Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk selalu memikirkan dampak dari tindakan kita, baik di dunia maupun di akhirat.

“Barangsiapa yang memperhatikan akan amal-amal (kebiasaannya), maka Allah akan memperhatikannya, dan barangsiapa yang menginginkan kebaikan di dunia dan akhirat, maka Allah akan memberikan kebaikan kepadanya.” (HR. Ahmad)

Contoh dalam Kehidupan Nabi dan Sahabat

Kehidupan Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik dalam memilih antara kehidupan dunia dan akhirat. Meskipun beliau memiliki banyak tawaran duniawi, beliau memilih untuk hidup sederhana dan fokus pada misi dakwahnya. Ini menunjukkan betapa pentingnya memilih akhirat sebagai prioritas utama.

Baca Juga:  Dulu Mengutuk, Kini Memeluk Agama Islam

Ketaatan para Sahabat

Para sahabat Nabi SAW juga menunjukkan contoh-contoh luar biasa dalam memilih ketaatan atas kemaksiatan. Mereka sering kali menghadapi kesulitan dan tekanan untuk meninggalkan iman mereka, tetapi mereka tetap teguh dalam ketaatan kepada Allah. Kisah-kisah seperti perjuangan Bilal bin Rabah dan Umar bin Khattab menunjukkan betapa pentingnya membuat pilihan yang benar dalam menghadapi godaan dan tantangan.

Praktik dalam Kehidupan Sehari-Hari

Menjaga Niat

Selalu menjaga niat kita adalah cara untuk memastikan bahwa setiap pilihan yang kita buat adalah untuk mendapatkan ridha Allah. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bertindak Berdasarkan Ilmu

Ketika membuat keputusan, pastikan untuk bertindak berdasarkan pengetahuan yang benar. Ini berarti kita harus mencari ilmu dan nasihat yang benar agar keputusan kita sesuai dengan ajaran Islam.

Evaluasi dan Koreksi

Setelah membuat keputusan, penting untuk mengevaluasi hasilnya dan melakukan koreksi jika diperlukan. Ini membantu kita untuk belajar dari pengalaman dan membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.

Dalam kehidupan ini, kita hanya memiliki dua opsi utama: memilih antara kehidupan dunia dan akhirat, serta antara ketaatan dan kemaksiatan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik dan selaras dengan ajaran Islam. Semoga artikel ini memberikan pencerahan dan membantu Anda dalam membuat pilihan yang sesuai dengan ridha Allah.