Ikuti Aturan Allah Ketika Jatuh Cinta

Jatuh cinta adalah fitrah manusia yang telah Allah ciptakan. Namun, sebagai seorang Muslim, penting untuk mengelola perasaan cinta tersebut sesuai dengan aturan Allah agar cinta itu menjadi berkah dan mendatangkan kebaikan di dunia dan akhirat. Dalam ceramahnya, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri memberikan panduan tentang bagaimana mengelola perasaan cinta sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadis.

Cinta yang Berlandaskan Ketakwaan

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)

Ayat ini menunjukkan bahwa perasaan cinta dan kasih sayang adalah bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah. Namun, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menekankan bahwa cinta tersebut harus dilandasi oleh ketakwaan kepada Allah. Cinta yang berlandaskan ketakwaan akan membawa kebaikan dan keberkahan.

Menjaga Pandangan dan Hati

Salah satu cara untuk mengelola perasaan cinta adalah dengan menjaga pandangan dan hati. Allah berfirman:

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.'” (QS. An-Nur: 30)

Menjaga pandangan adalah langkah pertama dalam menjaga hati dari perasaan yang tidak diinginkan. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menjelaskan bahwa menjaga pandangan bukan hanya tentang menjauhkan diri dari pandangan yang haram, tetapi juga menjaga hati dari perasaan yang dapat menjerumuskan kita ke dalam dosa.

Baca Juga:  Arti dari Muslim, Mu’min, Mualaf

Cinta dalam Kerangka Pernikahan

Islam mengajarkan bahwa cinta seharusnya diungkapkan dan direalisasikan dalam kerangka pernikahan yang sah. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada yang lebih patut bagi dua orang yang saling mencintai selain menikah.” (HR. Ibnu Majah)

Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menekankan bahwa pernikahan adalah cara yang paling sesuai dengan syariat Islam untuk mengekspresikan cinta. Pernikahan tidak hanya menghalalkan hubungan antara dua insan, tetapi juga menjadi sarana untuk meraih ridha Allah.

Hindari Pacaran yang Tidak Syari

Pacaran yang tidak sesuai dengan syariat Islam dapat membawa banyak mudarat dan menjauhkan kita dari keberkahan Allah. Dalam ceramahnya, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan kita akan pentingnya menjaga diri dari perbuatan yang mendekati zina. Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)

Menjaga diri dari perbuatan yang mendekati zina adalah bagian dari menjaga kesucian cinta kita. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menekankan pentingnya menjaga interaksi antara laki-laki dan perempuan agar tetap berada dalam koridor syariat.

Video Ceramah Ustadz Muhammad Nurul Dzikri

Untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana mengelola perasaan cinta sesuai dengan aturan Allah, Anda dapat menonton ceramah Ustadz Muhammad Nurul Dzikri melalui video berikut ini:

Dalam video ini, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menjelaskan secara rinci tentang bagaimana seorang Muslim harus bersikap ketika jatuh cinta. Beliau memberikan panduan yang jelas dan praktis berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis.

Jatuh cinta adalah fitrah manusia, namun sebagai seorang Muslim, penting untuk mengelola perasaan tersebut sesuai dengan aturan Allah. Menjaga pandangan dan hati, mengekspresikan cinta dalam kerangka pernikahan yang sah, serta menghindari pacaran yang tidak syari adalah beberapa cara untuk mengikuti aturan Allah ketika jatuh cinta. Dengan mengikuti panduan dari Al-Qur’an dan Hadis, perasaan cinta yang kita miliki akan menjadi berkah dan mendatangkan kebaikan di dunia dan akhirat.

Baca Juga:  Iman Kepada Nabi Muhammad ﷺ Sebagai Nabi & Rasul