40 Nasihat Memperbaiki Rumah Tangga: Nasihat 14 Tidak Menampakkan Konflik Keluarga di Depan Anak-anak

Buku “40 Nasihat Memperbaiki Rumah Tangga” karya Syaikh Dr. Muhammad bin Shalih al-Munajjid adalah panduan yang sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin menjaga keharmonisan rumah tangga dalam ridha Allah SWT. Buku ini ditujukan untuk semua kalangan, baik yang belum menikah, yang baru menikah, yang sedang menjalani kehidupan rumah tangga, hingga yang telah lama menikah. Salah satu nasihat penting dalam buku ini adalah nasihat ke-14, yaitu tidak menampakkan konflik keluarga di depan anak-anak.

Pentingnya Menyembunyikan Konflik dari Anak-anak

Menampakkan konflik di depan anak-anak dapat berdampak negatif pada perkembangan emosional dan psikologis mereka. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” (QS. At-Tahrim: 6)

Ayat ini menunjukkan pentingnya menjaga keluarga dari segala bentuk keburukan, termasuk dari konflik yang dapat merusak keharmonisan dan ketenangan rumah tangga.

Dampak Negatif Konflik di Depan Anak-anak

  1. Trauma Psikologis: Anak-anak yang sering menyaksikan pertengkaran orang tua dapat mengalami trauma psikologis yang berujung pada berbagai masalah mental.
  2. Menurunnya Rasa Aman: Konflik yang terlihat oleh anak-anak dapat membuat mereka merasa tidak aman di rumah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi mereka.
  3. Perilaku Negatif: Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Jika mereka sering melihat pertengkaran, mereka mungkin menganggap bahwa konflik adalah cara yang normal untuk menyelesaikan masalah.
  4. Penurunan Prestasi Akademik: Anak-anak yang hidup dalam lingkungan penuh konflik mungkin mengalami penurunan prestasi akademik karena mereka tidak dapat berkonsentrasi dengan baik.
  5. Masalah dalam Hubungan Sosial: Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh konflik mungkin kesulitan dalam menjalin hubungan sosial yang sehat di masa depan.
Baca Juga:  Anjuran dan Keutamaan Berdagang dalam Islam

Langkah-langkah Menghindari Konflik di Depan Anak-anak

  1. Komunikasi yang Baik: Suami dan istri harus belajar berkomunikasi dengan baik tanpa perlu berteriak atau bertengkar di depan anak-anak.
  2. Mengatur Waktu dan Tempat untuk Diskusi: Jika ada masalah yang perlu dibahas, pilih waktu dan tempat yang tepat di mana anak-anak tidak dapat mendengar atau melihat konflik tersebut.
  3. Mengendalikan Emosi: Belajarlah mengendalikan emosi. Jangan biarkan emosi menguasai sehingga pertengkaran tidak dapat dihindari.
  4. Berdoa dan Meminta Pertolongan Allah: Jangan lupa untuk selalu berdoa dan meminta pertolongan Allah dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.

Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan kedamaian dalam rumah tangga, terutama di hadapan anak-anak. Beliau menjelaskan bahwa anak-anak adalah amanah dari Allah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.

Ustadz Khalid menyarankan agar orang tua selalu mengutamakan cara-cara yang baik dan bijak dalam menyelesaikan konflik. Beliau juga menekankan bahwa orang tua harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka dalam hal menjaga kesabaran dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

Cara Mengatasi Konflik Tanpa Melibatkan Anak-anak

  1. Diskusi Tertutup: Pastikan diskusi mengenai masalah keluarga dilakukan secara tertutup, jauh dari pendengaran anak-anak.
  2. Konsultasi dengan Pihak Ketiga: Jika konflik tidak dapat diselesaikan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan pihak ketiga seperti ustadz, konselor, atau psikolog.
  3. Memberikan Penjelasan yang Tepat kepada Anak-anak: Jika anak-anak sudah mengetahui adanya konflik, berikan penjelasan yang tepat sesuai dengan usia mereka tanpa membebani mereka dengan detail yang tidak perlu.

Tidak menampakkan konflik keluarga di depan anak-anak adalah langkah penting untuk menjaga kesejahteraan emosional dan psikologis mereka. Dengan menghindari konflik di depan anak-anak, orang tua dapat memberikan contoh yang baik tentang cara menyelesaikan masalah dengan bijak dan damai. Semoga nasihat ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan membawa kebaikan bagi keluarga kita.