10 Penyebab Lapangnya Hati: Sebab 1, Mentauhidkan Allah

Buku 10 Penyebab Lapangnya Hati karya Daarul Wahyiin adalah salah satu buku yang banyak di baca oleh kalangan orang yang beragama Islam di seluruh penjuru dunia dimana buku ukuran saku (pocket) ini memudahkan bagi mereka yang membacanya, selain karena ukurannya yang kecil, isi dari buku tersebut juga memiliki penjelasan yang menyeluruh untuk membuat hati kita lebih lapang. Lapangnya hati adalah salah satu anugerah yang sangat didambakan oleh setiap manusia. Ketenangan batin dan kedamaian jiwa adalah kebutuhan esensial yang sering kali diabaikan dalam kehidupan modern yang serba cepat. Kali ini AgamaIslam.com akan mencoba untuk melakukan seri seputar 10 Penyebab Lapangnya Hati karya Daarul Wahyiin untuk dapat kita praktekan bersama-sama. Sebagai sebab pertama dimana salah satu cara utama untuk mencapai lapangnya hati adalah dengan mentauhidkan Allah. Mentauhidkan Allah berarti mengesakan Allah dalam segala aspek kehidupan, menjadikannya sebagai satu-satunya Tuhan yang disembah dan diandalkan. Artikel ini akan membahas pentingnya mentauhidkan Allah dalam melapangkan hati berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis.

Apa Itu Tauhid?

Tauhid berasal dari kata “wahhada” yang berarti mengesakan. Dalam konteks Islam, tauhid adalah keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Tauhid terbagi menjadi tiga jenis:

  1. Tauhid Rububiyyah: Mengesakan Allah dalam hal penciptaan, pemeliharaan, dan pengaturan alam semesta.
  2. Tauhid Uluhiyyah: Mengesakan Allah dalam ibadah, artinya hanya Allah yang berhak disembah.
  3. Tauhid Asma wa Sifat: Mengesakan Allah dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya, tanpa menyerupakan-Nya dengan makhluk.
Baca Juga:  Nanti "Pulang" Mau Bawa Apa?

Pentingnya Tauhid dalam Islam

Tauhid adalah inti dari ajaran Islam. Semua nabi dan rasul yang diutus oleh Allah membawa pesan tauhid. Mentauhidkan Allah adalah fondasi dari semua amalan dan ibadah. Tanpa tauhid, ibadah seorang Muslim tidak akan diterima oleh Allah.

Dalil Al-Qur’an tentang Mentauhidkan Allah

  1. Surah Al-Ikhlas (112:1-4): “Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”Surah ini menegaskan keesaan Allah dan menjelaskan bahwa tidak ada yang setara dengan-Nya.
  2. Surah An-Nisa’ (4:48): “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”Ayat ini menunjukkan betapa beratnya dosa syirik dan pentingnya mentauhidkan Allah.

Hadis Tentang Mentauhidkan Allah

  1. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim: “Barang siapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, maka ia akan masuk surga.”Hadis ini menegaskan bahwa mentauhidkan Allah adalah syarat utama untuk masuk surga.
  2. Hadis Riwayat Muslim: “Hak Allah atas hamba-Nya adalah mereka menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.”Hadis ini menjelaskan bahwa kewajiban utama seorang hamba adalah mentauhidkan Allah.

Mengapa Mentauhidkan Allah Melapangkan Hati?

Ada beberapa alasan mengapa mentauhidkan Allah dapat melapangkan hati:

  1. Keyakinan yang Kuat: Dengan mentauhidkan Allah, seorang Muslim memiliki keyakinan yang kuat bahwa hanya Allah yang berkuasa atas segala sesuatu. Keyakinan ini memberikan ketenangan dan menghilangkan rasa takut serta cemas.
  2. Ketergantungan Hanya kepada Allah: Mentauhidkan Allah berarti hanya bergantung kepada-Nya dalam segala urusan. Hal ini mengurangi beban pikiran karena seorang Muslim tahu bahwa Allah adalah penolong yang terbaik.
  3. Kebebasan dari Ketergantungan pada Makhluk: Tauhid membebaskan seseorang dari ketergantungan pada makhluk lain. Ini memberikan rasa kebebasan dan lapang dada karena tidak perlu bergantung pada manusia yang lemah.
  4. Ketenangan Batin: Dengan mentauhidkan Allah, seorang Muslim merasa tenang karena tahu bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah dan Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.
  5. Kebahagiaan Sejati: Mentauhidkan Allah membawa kebahagiaan sejati karena seorang Muslim menyadari bahwa tujuan hidupnya adalah untuk beribadah kepada Allah dan mencari ridha-Nya.
Baca Juga:  Memahami Pentingnya Al-Qur'an dalam Kehidupan Sehari-hari

Cara Mentauhidkan Allah dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Menguatkan Iman: Membaca dan memahami Al-Qur’an serta Hadis untuk memperkuat iman dan tauhid kepada Allah.
  2. Meningkatkan Kualitas Ibadah: Melaksanakan shalat, puasa, zakat, dan ibadah lainnya dengan penuh khusyuk dan ikhlas hanya karena Allah.
  3. Menghindari Syirik: Menjauhi segala bentuk syirik, baik syirik besar maupun kecil, serta memperbaiki niat dalam setiap amal perbuatan.
  4. Berdoa dan Bertawakal: Selalu berdoa dan bertawakal hanya kepada Allah dalam setiap urusan.
  5. Berdzikir: Membiasakan diri untuk selalu berdzikir dan mengingat Allah dalam segala situasi.

Mentauhidkan Allah adalah kunci utama untuk mendapatkan lapangnya hati. Dengan mengesakan Allah dalam segala aspek kehidupan, seorang Muslim dapat merasakan ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan yang sejati. Al-Qur’an dan Hadis telah menjelaskan betapa pentingnya mentauhidkan Allah dalam kehidupan seorang Muslim. Mentauhidkan Allah tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga memperkuat iman dan hubungan spiritual dengan Allah SWT. Semoga kita semua dapat senantiasa mentauhidkan Allah dan merasakan lapangnya hati. Aamiin.