Tafsir Surah Nuh Ayat 10 dan Raih Ampunan Allah SWT oleh Ustadz Adi Hidayat

Surah Nuh adalah surah ke-71 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 28 ayat. Surah ini menceritakan tentang perjuangan Nabi Nuh AS dalam berdakwah kepada kaumnya yang ingkar. Salah satu ayat yang penuh hikmah dalam surah ini adalah ayat ke-10, yang menekankan pentingnya istighfar atau memohon ampun kepada Allah SWT. Artikel ini akan mengulas tafsir Surah Nuh ayat 10, dengan dasar dari Al-Qur’an dan Hadis, serta beberapa penjelasan yang diambil dari ceramah Ustadz Adi Hidayat.

Ayat dan Terjemahan

Allah SWT berfirman dalam Surah Nuh ayat 10:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا

“Maka aku berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.'” (QS. Nuh: 10)

Tafsir Surah Nuh Ayat 10

1. Pentingnya Istighfar

Dalam ayat ini, Nabi Nuh AS mengajak kaumnya untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Istighfar adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah SWT Maha Pengampun dan senantiasa membuka pintu ampunan bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menjelaskan bahwa istighfar bukan hanya sekadar meminta ampun, tetapi juga mencakup perasaan menyesal dan bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut.

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, memberinya kebahagiaan dari setiap kesedihan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud)

2. Kekuatan Istighfar dalam Mengubah Hidup

Istighfar memiliki kekuatan yang luar biasa dalam mengubah hidup seseorang. Allah SWT menjanjikan berbagai keberkahan bagi mereka yang senantiasa beristighfar. Dalam Surah Nuh ayat 11-12, dijelaskan bahwa dengan beristighfar, Allah akan menurunkan hujan yang lebat, memberikan kekayaan dan anak-anak, serta kebun-kebun dan sungai-sungai.

Baca Juga:  Kisah Rasulullah ﷺ Membelah Bulan oleh Ustadz Khalid Basalamah

“Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 11-12)

Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa istighfar adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan dunia dan akhirat. Dengan beristighfar, seseorang membersihkan dirinya dari dosa-dosa, sehingga hati menjadi lebih tenang dan rezeki pun menjadi lancar.

3. Istighfar sebagai Bentuk Taubat

Taubat adalah proses kembali kepada Allah SWT setelah melakukan dosa. Istighfar adalah bagian dari taubat yang mencakup permohonan ampun dan penyesalan. Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang bertaubat dan beristighfar. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman:

“Wahai anak Adam, selama engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli.” (HR. Tirmidzi)

4. Istighfar dalam Kehidupan Sehari-hari

Istighfar sebaiknya dijadikan amalan sehari-hari bagi setiap Muslim. Rasulullah SAW, yang ma’sum (terjaga dari dosa), beristighfar lebih dari 70 kali sehari. Ini menunjukkan betapa pentingnya istighfar dalam kehidupan seorang Muslim.

Rasulullah SAW bersabda:

“Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan beristighfarlah kepada-Nya. Sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah dalam sehari sebanyak seratus kali.” (HR. Muslim)

Ustadz Adi Hidayat juga menekankan pentingnya mengajarkan istighfar kepada anak-anak sejak dini, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang selalu dekat dengan Allah dan senantiasa membersihkan diri dari dosa.

Cara Beristighfar yang Benar

Berikut adalah beberapa cara beristighfar yang benar menurut ajaran Islam:

  1. Memohon Ampun dengan Lisan dan Hati: Ucapkan istighfar dengan lisan, seperti “Astaghfirullah” (Aku memohon ampun kepada Allah), dan sertakan dengan penyesalan dalam hati.
  2. Memahami Makna Istighfar: Pahami makna dari setiap kalimat istighfar yang diucapkan, agar istighfar menjadi lebih bermakna dan khusyuk.
  3. Melakukan Taubat Nasuha: Taubat nasuha adalah taubat yang sungguh-sungguh, dengan menyesali dosa yang telah dilakukan, bertekad untuk tidak mengulangi, dan memperbaiki diri.
  4. Memperbanyak Amalan Shalih: Selain beristighfar, perbanyak amalan shalih seperti shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan lain-lain, untuk membersihkan diri dari dosa.
Baca Juga:  Kunci Sukses dan Bahagia di Tiga Alam

Surah Nuh ayat 10 mengajarkan kita tentang pentingnya istighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT. Istighfar adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan dan rahmat Allah, serta membersihkan diri dari dosa. Dengan beristighfar, kita bisa mendekatkan diri kepada Allah dan meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya mengingatkan kita untuk selalu beristighfar dan menjadikan istighfar sebagai amalan rutin dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang tafsir Surah Nuh ayat 10 dan menginspirasi kita semua untuk selalu beristighfar dan taubat kepada Allah SWT. Amin.