Tafsir Surah Al-Hadid Ayat 4 dalam Kitab Taisirul Karimirrahman oleh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di

Kali ini kita memasuki seri tafsir Al-Qur’an oleh As-Sa’di (bahasa Arab: تفسير السعدي). Kitab tafsir Al-Qur’an karya Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, berjudul Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan, adalah salah satu karya monumental dalam dunia tafsir. Kitab ini dikenal dengan pendekatannya yang mudah dipahami dan kaya akan hikmah. Salah satu ayat yang diuraikan dalam kitab ini adalah Surah Al-Hadid ayat 4 yang menjadi artikel pertama dalam seri tafsir Al-Qur’an. Artikel ini akan membahas tafsir dari ayat tersebut berdasarkan penjelasan As-Sa’di, serta memahami maknanya dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Surah Al-Hadid Ayat 4

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى الْاَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاۤءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيْهَاۗ وَهُوَ مَعَكُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌۗ ۝٤

“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hadid: 4)

Tafsir Ayat

Penciptaan Langit dan Bumi

“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy.”

Baca Juga:  Islam Dan Lingkungan Hidup: Ajaran Tentang Pelestarian Alam

Menurut As-Sa’di, penciptaan langit dan bumi dalam enam masa menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Proses penciptaan yang bertahap ini mengajarkan kita tentang kesempurnaan dan kehati-hatian Allah dalam menciptakan alam semesta. Ini juga menjadi tanda bagi kita untuk memahami bahwa segala sesuatu memerlukan proses dan perencanaan.

Pengetahuan Allah yang Meliputi Segala Sesuatu

“Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya.”

As-Sa’di menjelaskan bahwa ayat ini menegaskan pengetahuan Allah yang meliputi segala sesuatu. Apa pun yang terjadi di bumi, baik yang masuk ke dalamnya seperti benih dan air, maupun yang keluar darinya seperti tumbuhan dan mineral, semuanya berada dalam pengetahuan Allah. Demikian pula, apa yang turun dari langit seperti hujan dan rahmat, serta apa yang naik kepadanya seperti doa dan amal baik, semuanya tidak luput dari pengetahuan-Nya. Ini mengajarkan kita untuk selalu sadar bahwa Allah mengawasi dan mengetahui segala perbuatan kita, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.

Keberadaan Allah yang Dekat dengan Hamba-Nya

“Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.”

As-Sa’di menafsirkan bagian ini dengan penekanan pada kedekatan Allah dengan hamba-Nya. Meskipun Allah bersemayam di atas ‘Arsy, Dia tetap dekat dengan makhluk-Nya melalui ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu. Kehadiran Allah yang selalu dekat ini memberikan ketenangan dan rasa aman kepada setiap Muslim, karena mereka tahu bahwa Allah selalu bersama mereka dalam segala situasi.

Pengawasan Allah atas Perbuatan Manusia

“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

As-Sa’di menjelaskan bahwa ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan manusia diawasi oleh Allah. Ini mengajarkan kita untuk selalu berhati-hati dalam setiap tindakan, karena tidak ada satu pun yang tersembunyi dari penglihatan Allah. Kesadaran akan pengawasan Allah ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa takut (khauf) dan cinta (mahabbah) kepada Allah, yang mendorong kita untuk selalu berbuat kebaikan dan menjauhi keburukan.

Baca Juga:  Panduan Cara Hidup Tenang dalam Agama Islam

Implementasi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Meningkatkan Kesadaran akan Kehadiran Allah

Dengan memahami tafsir ayat ini, seorang Muslim diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan. Kesadaran ini akan memotivasi kita untuk selalu berbuat kebaikan, menjauhi maksiat, dan berusaha memperbaiki diri.

Menghargai Proses dan Perencanaan

Proses penciptaan langit dan bumi yang bertahap mengajarkan kita untuk menghargai proses dan perencanaan dalam setiap usaha. Tidak semua hal bisa terjadi secara instan; dibutuhkan waktu, kesabaran, dan kerja keras untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Menumbuhkan Rasa Syukur

Mengetahui bahwa Allah mengawasi segala sesuatu, termasuk yang keluar dan masuk ke bumi, menumbuhkan rasa syukur atas segala nikmat yang kita terima. Setiap tetes hujan, setiap butir biji yang tumbuh, semuanya adalah rahmat dari Allah yang patut kita syukuri.

Meningkatkan Amal dan Doa

Pemahaman bahwa apa yang naik ke langit seperti doa dan amal baik berada dalam pengetahuan Allah, mendorong kita untuk lebih giat dalam beribadah dan berdoa. Setiap amal baik dan doa yang kita panjatkan akan mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT.

Kesimpulan

Tafsir Surah Al-Hadid ayat 4 dalam kitab Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di memberikan pemahaman yang mendalam tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Ayat ini mengajarkan kita tentang proses penciptaan yang sempurna, pengetahuan Allah yang meliputi segala sesuatu, kedekatan Allah dengan hamba-Nya, serta pengawasan Allah atas setiap perbuatan manusia. Dengan mengimplementasikan pemahaman ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah dan kedekatan kita kepada Allah SWT. Semoga kita selalu diberi hidayah dan kekuatan untuk mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur’an dalam setiap aspek kehidupan kita. Aamiin.

Baca Juga:  35 Amal Pelebur Dosa #8: Sedekah & Infak Di Jalan Allah