10 Penyebab Lapangnya Hati: Sebab 4, Berdzikir dan Banyak Berdo’a Kepada Allah

Ketenangan hati adalah dambaan setiap manusia. Dalam Islam, salah satu cara yang paling efektif untuk mencapai ketenangan dan kelapangan hati adalah dengan mengingat Allah atau berdzikir yang dimana sebagai sebab keempat pada 10 Penyebab Lapangnya Hati karya Daarul Wahyiin. Dzikir memiliki kekuatan luar biasa yang dapat mengubah suasana hati dan memberikan kedamaian batin. Artikel ini akan membahas pentingnya dzikir dalam melapangkan hati berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis.

Pengertian Dzikir

Dzikir secara harfiah berarti menyebut atau mengingat. Dalam konteks Islam, dzikir adalah mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya, memuji-Nya, dan mengucapkan kalimat-kalimat yang mengandung pengagungan terhadap-Nya, seperti “Subhanallah”, “Alhamdulillah”, “Allahu Akbar”, dan lain-lain.

Dalil Al-Qur’an tentang Dzikir

Al-Qur’an menekankan pentingnya dzikir dan pengaruhnya terhadap hati yang lapang. Beberapa ayat yang relevan adalah:

  1. Surah Ar-Ra’d (13:28): “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”Ayat ini secara jelas menyatakan bahwa dzikir adalah sumber ketenteraman hati bagi orang-orang yang beriman.
  2. Surah Al-Ahzab (33:41-42): “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”Ayat ini mengajak orang-orang beriman untuk senantiasa berdzikir sebanyak mungkin, menunjukkan betapa pentingnya dzikir dalam kehidupan sehari-hari.

Hadis Tentang Dzikir

Banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan manfaat dan keutamaan dzikir:

  1. Hadis Riwayat Muslim: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berdzikir, seperti perumpamaan orang yang hidup dengan orang yang mati.”Hadis ini menggambarkan bahwa dzikir adalah kehidupan bagi hati, sementara ketiadaan dzikir adalah kematian bagi hati.
  2. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim: “Barangsiapa yang duduk di suatu tempat dan tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka ia akan mendapatkan kerugian dari Allah. Dan barangsiapa yang berbaring di suatu tempat dan tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka ia akan mendapatkan kerugian dari Allah.”Hadis ini menegaskan pentingnya berdzikir dalam setiap keadaan untuk menghindari kerugian dan mendapatkan berkah dari Allah.
Baca Juga:  Menghadapi Tantangan Modern: Islam Dan Identitas Global

Mengapa Dzikir Melapangkan Hati?

Ada beberapa alasan mengapa dzikir dapat melapangkan hati:

  1. Koneksi Spiritual dengan Allah: Dzikir memperkuat hubungan antara manusia dengan Allah. Koneksi spiritual ini memberikan rasa aman dan tenteram.
  2. Penghapusan Dosa: Dzikir dapat menghapus dosa-dosa kecil, sehingga hati menjadi lebih bersih dan lapang.
  3. Meningkatkan Keimanan: Dzikir mengingatkan seseorang akan kebesaran dan kekuasaan Allah, yang pada gilirannya memperkuat iman dan ketakwaan.
  4. Mengurangi Stres dan Kecemasan: Dengan berdzikir, seseorang dapat mengalihkan pikirannya dari masalah duniawi yang membebani, sehingga mengurangi stres dan kecemasan.
  5. Ketenangan Batin: Dzikir memberikan ketenangan batin dan rasa damai, karena seseorang selalu merasa di bawah perlindungan Allah.

Jenis-jenis Dzikir

Ada berbagai jenis dzikir yang dapat diamalkan untuk mendapatkan kelapangan hati:

  1. Dzikir Lisan: Melafalkan kalimat-kalimat dzikir seperti “Subhanallah”, “Alhamdulillah”, “Allahu Akbar”, dan “La ilaha illallah”.
  2. Dzikir Qalbi: Mengingat Allah dalam hati, tanpa melafalkannya dengan lisan.
  3. Dzikir Fikri: Merenungkan ciptaan Allah dan kekuasaan-Nya melalui pemikiran mendalam.
  4. Dzikir Amal: Melaksanakan perbuatan baik dengan niat mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah.

Implementasi Dzikir dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Dzikir Setelah Shalat: Membiasakan berdzikir setelah shalat fardhu sebagai bentuk syukur dan pengagungan kepada Allah.
  2. Dzikir di Waktu Luang: Mengisi waktu luang dengan dzikir, seperti saat bepergian, sebelum tidur, atau ketika menunggu sesuatu.
  3. Dzikir di Pagi dan Petang: Membiasakan berdzikir di pagi dan petang hari, seperti yang dianjurkan dalam Al-Qur’an dan Hadis.
  4. Majelis Dzikir: Mengikuti majelis dzikir atau halaqah yang dapat memperkuat kebiasaan berdzikir secara bersama-sama.

Dzikir adalah salah satu kunci utama untuk mendapatkan lapangnya hati. Dengan mengingat Allah, seseorang dapat merasakan ketenangan, ketenteraman, dan kedamaian batin yang sejati. Al-Qur’an dan Hadis telah menjelaskan betapa pentingnya dzikir dalam kehidupan seorang Muslim. Dzikir tidak hanya memberikan ketenangan batin, tetapi juga memperkuat keimanan dan hubungan spiritual dengan Allah SWT. Semoga kita semua dapat senantiasa berdzikir dan merasakan lapangnya hati. Aamiin.